View Full Version
Sabtu, 10 May 2014

GEMPUR: Ada Dugaan Korupsi Emirsyah Sattar & Istri di Garuda Indonesia

JAKARTA (voa-islam.com) - Seruan aksi Gerakan Mahasiswa Peduli Rakyat Indonesia (GEMPUR) kepada Seluruh Rakyat Indonesia untuk menangkap dan seret Dirut Garuda Indonesia Emirsyah Sattar dan istrinya Sandrina Abubakar pada hari Selasa tanggal 6 Mei 2014 jam 10.30 Wib - Selesai.

Diduga Emirsyah Sattar dan istrinya Sandrina Abubakar melakukan tindakan korupsi pada Garuda Indonesia. Demikian laporan GEMPUR

Massa menuntut KPK untuk menangkap Dirut Garuda Indonesia Emirsyah Sattar dan orang dekatnya, Junaidi, karena terindikasi melakukan korupsi dalam transaksi pembelian 11 Pesawat Jenis Boeing dan Airbus sebesar US$ 1,7 milyar via ICBC Limiten China. Menurut koordinator aksi Mato Mony, dalam pembelian itu, ES menerima komisi sebesar US$ 55 juta atau Rp 650 milyar.

“Ada lagi kasus korupsi Emirsyah Sattar dan Junaidi dalam transaksi pengadaan pesawat Baling Turboprop jenis ATR sebanyak 25 Unit sebesar US$ 870 juta. Emirsyah diduga terima kic back sebesar US$ 25 juta,” kata Mony di depan gedung KPK.

GEMPUR Merilis daftar korupsi sebagai berikut:

1) Ada dugaan korupsi Emirsyah Sattar dan Junaidi pada pembelian 11 pesawat Boeing / Airbus sebesar USD 1.7 miliar via ICBC Limited China. Sattar terima komisi USD 55 juta atau Rp. 650 miliar. 

2. Korupsi Emirsyah Sattar dan Junaidi pembelian 25 ATR72-600 USD 870 juta, Emirsyah Sattar cs diduga terima kick back USD 25 juta.

3. Emirsyah Sattar terima suap bermodus no claim bonus USD 3.5 juta dari Budi Tjahjono Dirut PT  Jasindo per tahun.

4. Sandrina Abubakar istri Dirut Garuda terlibat monopoli ticketing, promosi dan iklan di Garuda. Gayanya mengalahkan Ibu Negara Ani Yudhoyono hanya gara-gara pernah suap Ibu Negara lukisan seharga Rp. 3 miliar. Sandrina terkenal ikut campur dan menentukan promosi para karyawan Garuda. Menentukan pemenang tender proyek dan jadi Ratu Garuda Indonesia.

5. Emirsyah Sattar dan istrinya Sandrina menikmati uang haram hasil korupsi di Garuda 700 miliar lebih dgn naik ferari seharga 4.8 miliar, pesta wine dan cigar, beli rumah mewah jutaan USD di London, Sydney, Singapura, dll

6. Untuk amankan korupsinya, Dino Pattidjalal, Gita Wirjawan, M Lutfi dan keluarga cikeas disumpal suap oleh Emirsyah sattar.

7. Disebut-disebut Emirsyah Sattar suap Ibu Ani SBY dengan lukisan seharga Rp. 3 miliar Itulah sebagian penderitaan Garuda Indonesia selama dipimpin raja emir sattar dan ratu sandrina sampai saham garuda anjlok, garuda rugi dan menuju bangkrut. Gantung Sattar dan Sandrina!!! Selamatkan Garuda!!!

Selamatkan Indonesia!! -GEMPUR Indonesia-Sejumlah mahasiswa yang mengatasnamkan dirinya Gerakan Mahasiswa Peduli Rakyat Indonesia (GEMPUR) menggelar demonstrasi di depan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Jakarta, Rabu (7/5).

Dalam aksinya itu, mahasiswa menuntut agar KPK menindak direktur Garuda Indonesia Emirsyah Sattar, dan Junaidi (orang dalam Garuda) diduga korupsi atas pembelian 11 pesawat Boeing / Airbus sebesar USD 1.7 miliar via ICBC Limited China. Sattar diduga terima uang komisi USD 55 juta atau Rp 650 miliar.
 
Ketua Gempur Ibnu Misbakhul Hayat mengatakan, pihaknya meminta kepada pimpinan KPK untuk segera mengambil alih dugaan praktek korupsi tersebut.
 
Selain Sattar, Ibnu juga membeberkan bahwa istrinya Sandrina Abubakar terlibat monopoli ticketing, promosi dan iklan di Garuda. Gayanya mengalahkan Ibu Negara Ani Yudhoyono hanya gara-gara pernah suap Ibu Negara lukisan seharga Rp3 miliar.
 
"Sandrina terkenal ikut campur dan menentukan promosi para karyawan Garuda. Menentukan pemenang tender proyek dan jadi Ratu Garuda Indonesia," bebernya kepada Aktual.co di depan gedung KPK.
 
Ibnu mengatakan, dugaan korupsi yang dilakukan Sattar di Garuda Indonesia terbilang banyak. Namun kata dia, skandal tersebut tidak pernah di ungkap ke publik.
 
"PT garuda saat ini mengalami kebobrokan, dimana kita liat saham perhari ini anjlok sahamnnya, untuk itu kita mensuarakan supaya KPK harus segera mengusut dan segera menangkap Satar dan istrinnya sandrina," terangnya.
 
Ibnu menambahkan, gerakan hari ini yang pertama, tetapi akan menggelar aksi lanjutan hingga kasus ini di tangani oleh KPK.
 
"Kita akan melakukan aksi lanjutan, hari ini kita sedang menyusun data-data terkait kasus tersebut, dan akan kita serahkan data itu ke pimpinan KPK untuk di pelajari," tutupnya.
 
Diketahui, Gempur akan melanjutkan aksinya ke kantor BUMN dan titik akhir aksi ke Istana Negara. [gempur/am/aktual/voa-islam.com]

latestnews

View Full Version