JAKARTA (voa-islam.com) - Seorang rekan wartawan yang bekerja pada media televisi kroni Jokowi ini tetap pro rakyat, ia berbagi tips dan membuka rahasia menghadapi 'gempuran' cacian, hinaan, dan beragam jenis 'bully' bagi para pihak yang mengkritik atau sekedar mengingatkan Jokowi.
Dalam setiap wawancara, Jokowi sang capres PDI-P ini mengatakan, ia tak akan membalas serangan demi serangan tersebut. Baginya, hal seperti itu biasa menjelang pemilu.
Namun, meski Jokowi tak pernah menanggapi secara serius serangan-serangan tersebut, ada tim relawan yang bekerja menghalau isu-isu negatif yang muncul di dunia maya. Mereka bekerja menghalau serangan-serangan itu dengan membuat bantahan atau cara-cara lainnya. Salah satu contohnya dengan memberi tanggapan pada kolom komentar pada berita terkait Jokowi yang ada di media online.
Inilah watak anti demokrasi para pelaku demokrasi, sejatinya mereka hanya mengejar recehan alias PANASBUNG alias 'pasukan nasi bungkus' pro Jokowi. Tak berpihak kepada rakyat
Ada beberapa orang yang tampaknya kewalahan menghadapi bully demi bully dari Jokowi dan Pasukan Dunia Maya alias Jasmev (Jokowi Advanced Social Media Volunteers) dan sekarang saya akan mencoba memberikan sedikit strategi melawan Jokowi dan Jasmev. Cara melawan Jokowi sebenarnya sungguh sangat sederhana, yaitu dengan kebenaran, sebab seperti kata kalimat bijak, kebenaran akan membebaskanmu, the truth shall set you free.
Kebenaran macam apa yang dapat digunakan untuk menghantam Jokowi dan Jasmev yang tidak punya etika itu? kebenaran mengenai Jokowi dan Jasmev itu sendiri, sebab yang harus selalu diingat adalah semua hal yang ditampilkan Jokowi dan Jasmev adalah ilusi, sekedar trik sulap untuk menipu mata rakyat, sesederhana itu, dan tidak rumit. Alasan Jasmev membully pihak yang membuka rahasia trik sulap Jokowi adalah untuk mengubur rahasia itu sekaligus mengubur pihak yang membukanya dengan membully.
Satu-satunya cara melawan Jokowi adalah dengan membuka kebenaran tentang Jokowi, dan Jasmev. Contoh Jokowi dan pihak di belakang Jasmev, Kartika Djoemadi memiliki satu persamaan signifikan, yaitu sama-sama pembohong dan penipu, bila Jokowi telah lebih dari enam puluh kali berbohong kepada rakyat Jakarta, maka Kartika Djoemadi telah berbohong kepada publik karena mengaku-ngaku lulusan Phd dari Amsterdam dan bekerja di Universitas Paramadina padahal tidak benar dan sudah dibantah oleh pihak universitas.
Membongkar kebohongan Jokowi, Kartika Djoemadi dan Jasmev sesungguhnya tidak sulit karena mereka telah melakukan begitu banyak kebohongan sehingga bahkan bila Stan Greenberg turun tangan langsung dia juga tidak akan mampu mengubur semuanya dengan sempurna.
Tidak, membongkar kebohongan Jokowi itu sangat gampang sebab kebohongan itu secara gamblang terpampang di depan mata setiap warga dan rakyat Indonesia. Memperhatikan sepak terjang Jokowi selama 1,5 tahun terakhir saya berhasil menemukan rumus cara menemukan kebohongan Jokowi dan rumus tersebut adalah setiap kalimat, setiap kata, setiap huruf dan setiap titik yang keluar dari mulut Jokowi dan Jasmev adalah kebohongan, sehingga tugas kita menemukan kebenaran yang tentu saja bertolak belakang dari apa yang disampaikan Jokowi dan Jasmev.
Tugas selanjutnya susah-susah gampang, yaitu bertahan melawan gempuran Jasmev yang mencoba mencegah informasi tentang kebohongan Jokowi tersebar kepada khalayak ramai.
Bagi yang tidak tahu cara melawan troll internet seperti Jasmev maka melawan mereka adalah sangat sulit dan makan hati, tapi bagi yang sudah tahu caranya maka melawan Jasmev luar biasa gampang sehingga kita bisa menang dalam 1000 pertempuran melawan Jasmev dengan mata tertutup.
Untuk melawan Jasmev yang perlu kita ketahui adalah bahwa mereka termasuk sebagai Troll internet. Apa itu troll? Troll internet adalah kelompok pengguna internet yang biasanya masuk ke sebuah diskusi tentang suatu topik dengan tujuan mengacaukan diskusi tersebut, baik dengan tiba-tiba memaki dan berkata kasar sehingga memancing keributan atau berpura-pura bego.
Troll sebenarnya sudah ada sejak dunia message board ada di internet, namun salah satu troll bayaran pertama di Indonesia atau troll profesional adalah Jasmev. Lantas bagaimana cara melawan mereka? Gampang, lagi-lagi dengan kebenaran.
Pertama dengan menyadari bahwa orang yang kita hadapi adalah Jasmev yang sedang ngetroll, dan setelah itu kita memiliki dua pilihan, yaitu dengan cuekin Jasmev alias troll itu dan membiarkan sang troll ngomong sendiri; atau Kedua melawan troll dengan terus menulis kebenaran mengenai Jokowi terlepas dari upaya mereka melencengkan topik yang sedang dibahas.
Pilihan pertama gampang, tapi pilihan kedua ada seni tersendiri, dan yang terpenting adalah terlepas usaha Jasmev mengubah topik baik dengan kata-kata kasar ataupun mengalihkan topik, maka kita harus membalikan ke topik semula dan terus berusaha supaya kendali pembahasan sepenuhnya berada di tangan kita dengan terus kembali kepada kebenaran mengenai kebohongan Jokowi.
Di bawah adalah ilustrasi tentang bagaimana mengendalikan trit yang sudah disusupi Jasmev
Kita: Kenapa Jokowi berbohong kepada warga Jakarta? Kemarin bilang mau mengurus Jakarta selama lima tahun, kok sekarang nyapres?
Jasmev: kamu pasti panasbung, utusan Prabowo bla bla bla…
Kita: tidak ada hubungan, sekarang jawab, kenapa Jokowi berbohong? Masa pemimpin suka berbohong dan meninggalkan tanggung jawab?
Jasmev: Dasar panasbung yang tidak mau melihat Indonesia maju.
Kita: Pemimpin pembohong tidak akan pernah bisa memajukan Indonesia. Kenapa kita harus memilih pemimpin pembohong?
Jasmev: dibayar berapa kamu oleh lawan Jokowi?
Kita: Di atas ada beberapa pertanyaan, kok tidak dijawab sih?
Jasmev: pasukan nasi bungkus lu, cela Jokowi karena gak bisa korupsi di bawah Jokowi yah?
Kita: Selain pembohong, Jokowi juga membiarkan temannya Michael Bimo korupsi pengadaan bus transjakarta, jadi kenapa kita harus milih dia mengurus Indonesia? Jawab, atau tidak bisa jawab?
Demikian, selamat melawan Jokowi dan Pasukan Dunia Maya bayarannya… [rio/jabir/voa-islam.com]