View Full Version
Sabtu, 31 May 2014

Wartawati Senior: Jokowi Incar Kursi Presiden Sejak Sebulan Jadi Gubernur

JAKARTA (voa-islam.com) - Inilah rahasia paling mendasar dari calon presiden (capres) Joko Widodo atau Jokowi mempunyai ambisi dan sifat rakus akan kekuasaan. Setelah satu bulan dilantik jadi Gubernur DKI Jakarta, Jokowi sudah punya ambisi penjadi presiden Indonesia.

"Sejak Desember 2012 atau hanya satu bulan setelah dilantik jadi Gubernur DKI, otaknya sudah nafsu mau jadi Presiden," tulis wartawati senior Nanik S Deyang di akun Facebook-nya.

Nanik yang kenal dekat dengan Jokowi mengatakan, untuk mewujudkan ambisinya itu, mantan Wali Kota Solo ini merancang proyek monumental yang nantinya dikenang masyarakat, padahal ia tahu kerjaannya itu ala kadarnya.

"Monorel dipaksakan supaya dalam setahun pemerintahan proyek itu ada dan lihatlah sekarang mangkrak karena ketidakmampuan investor yang ditunjuk. Lihat itu proyek Market Night , beritanya sampai mana-mana sampai ada satu media besar yang mengulas satu halaman apa hasilnya hanya berlangsung beberapa malam saja," ungkap Nanik.

Nanik melanjutkan, proyek MRT akan sama dengan Monorel, mangkrak. Karena dia tahu dari awal bahwa proyek MRT itu tidak layak dibangun, tapi sekali lagi Jokowi mengejar proyek ini agar dalam setahun pemerintahan dia terlihat punya prestasi.

"Mau dengar apa yang dia katakan soal MRT oleh Jokowi, "sudahlah yang penting saya dukir-dukir tanahnya, yang penting kelihatan pembangunannya dimulai" (pembicaraan ada saksinya, jadi bukan fitnah, dan saksinya ada di wall saya)," paparnya.

Kata Nanik, masih soal ambisi pada Maret 2013, Jokowi sudah menunjukkan ke dirinya, satu hasil survei yang dibawanya ke ruangannya. "Dan seminggu berikutnya sudah tiga hasil survei di antar stafnya ke kantor saya. Dia mengatakan, " Mbak gila ini, popularitas saya sudah melebihi SBY. SBY hanya sekitar 64 persen saya sudah 80 persen," jelas Nanik.

Menurut Nanik, salah satu hasil survei internal yang disewa Jokowi bahkan dirinya pernah menyerahkan hasilnya ke Dahlan Iskan. "Jadi kalau menganggap apa yang saya omongkan ini fitnah, silahkan tanya sama Dahlan Iskan, dia pernah gak saya kasih hasil surveinya Jokowi, pada tahun lalu. Seminggu lalu saya tanya ke Dahlan, dia janjikan mau cari," paparnya.

Lanjut Nanik, waktu Jokowi tidak mikir saat ditanya soal capres, dia sudah menyiapkan semua."Bahkan waktu Lebaran hari kedua, dia telpun saya, bahwa saat malam Lebaran sudah ditegur Bu Mega karena ketahuan diam-diam sudah membentuk tim Sukses. Nah, betulkah saya ditelpon Jokowi, kalau Anda mengenal Jokowi, ada ajudannya namanya Ivan, dialah yg menyambungkan ke saya," papar Nanik.

Jadi ketika dahulu Jokowi bilang "copras capres copras capres, nggak mikir", itu bohong bin pencitraan saja, karena faktanya ngebet sejak bulan pertama jadi Gubernur DKI Jakarta.

Amanah dilalaikan dengan mudahnya. Istigfar Jokowi. [petikanfbNanik/abdullah/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version