JEDDADH (voa-islam.com) - Dalam sambutannya pada ‘Islam dan Pemberantasan Terorisme’ yang berlangsun di Jenddah, Raja Saudi Salman bin Abdulaziz mengecam terorisme dan Islam radikal, dan menurut penguasa baru Arab Saudi itu, tidak hanya "mengancam Muslim", tetapi juga mencemari dan menjelekkan citra Islam kepada non-Muslim, Minggu, 22/2/2015.
Pernyataan Raja Salman disampaikan oleh Pangeran Khaled al-Faisal bin Abudlaziz, yang menjadi Gubernur Mekkah dan penasihat Raja Salman, pada pembukaan konferensi internasional “Islam dan Pemberantasan Terorisme" yang diselenggarakan oleh Organisasi internasional Konferensi Islam (OKI).
Raja Salman menjelaskan "negara-negara Muslim" menjadi "terancam oleh infiltrasi “Islam teroris” dengan pembunuhan, penindasan, perampokan, dan agresi yang telah memasuki wilayah negara dan dunia Islam", ujarnya.
Salman mengatakan kelompok radikal ini, yang membawa "bendera Islam palsu”, dan telah mempromosikan versi Islam yang "memicu opini internasional untuk membenci Muslim”. Muslim sekarang dilihat sebagai "penjahat dan sebagai sumber rasa takut dan kekhawatiran”, tambahnya. Para militant dan kaum teroris juga menyebabkan "kekacauan dan kegelisahan terhadap negara-negara Islam", tegas Salman.
Raja Salman mengatakan hubungan antara negara-negara Muslim dan negara-negara non-Muslim lainnya "hampir terguncang dan mengalami kemunduran karena adanya teroris ini."
Lebih Satu Miliar Umat Islam Difitnah
Selain menimbulkan kerugian dan bencana dengan banyaknya kematian, dan kehancuran infrastruktur, serta menghancurkan negeri-negeri Muslim, bahaya terbesar bagi bangsa kita, kelompok teroris yang sesat dan menyesatkan ini telah memberikan kesempatan kepada mereka untuk menyakiti Islam untuk menjelek-jelekkan Muslim yang jumlahnya lebih dari satu setengah miliar, di mana Islam dan kaum Muslimin tidak bersalah atas. "
Salman mengatakan Arab Saudi telah "berusaha keras untuk memerangi terorisme sebagai ideologi dan praktek dan meggunakan aparat keamanan nasional memerangi terorisme tanpa henti."
"Mereka dibayar dengan nyawa mereka dalam perjuangan mereka melawan terorisme. Dan angkatan udara kami adalah bagian dari koalisi internasional memerangi teroris ini, "kata pemimpin Saudi.
Ulama Membela Islam
Raja Salman juga menyerukan "moderasi (sikap moderat) dan pengampunan sebagai karakter Islam, dan siapapun yang meninggalkan (karakter) ini tidak bisa melayani negara-negara Muslim dan hanya akan membawa kebencian dan perpecahan."
Dia juga mengatakan "para peneliti di universitas dan lembaga lainnya telah melakukan tudi tentang terorisme sebagai fenomena, dan mereka menganalisis secara obyektif kelompok ini saat menampilkan sebagai bahaya dan ancaman bagi masyarakat."
Arab Saudi, yang telah diupayakan untuk kerjasama regional dan internasional untuk memerangi terorisme, juga mendirikan pusat-pusat kajian kontroterorisme yang terorganisir melalui konferensi, dan terus mengupayakan dialog bersama dengan berbagai kelompok-kelompok, termasuk dengan kekompok non-Muslim.
Salman mendesak orang-orang untuk mengalahkan terorisme dan memperingatkan "tidak memberikan bantuan kepada teroris atau bahkan bersimpati dengan mereka."
Siapa sejatinya teroris itu? Apakah para raja, presiden, perdana menteri negara-negara Muslim yang menindas rakyatnya seperti al-Sisi? Membantai ribuan Muslim di negaranya?
Dengan bantuan miliaran dollar hanya digunakan membantai rakyatnya. Raja-raja negara-negara Arab dan Teluk selama ini memang menjadi sekutu utama Barat yang memerangi Islam. Para penguasa Arab itu hanya menjadi 'proxy' Barat. (dimas/aby/voa-islam.com)