View Full Version
Selasa, 18 Aug 2015

KH Cholil Ridwan: Kata Jakarta Asalnya dari Al Quran, Fathan Mubina atau Jaya Karta

JAKARTA (voa-islam.com) - KH Cholil Ridwan, Ketua MUI yang biasanya terlihat santai dan kalem saat berceramah ini terlihat begitu vokal dan tegas dalam orasi dipanggung Parade Tauhid Indonesia, Ahad (16/8) di Pintu 7 Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.

Ketua MUI asal betawi ini terlihat begitu berapi-api, ia langsung mengajak peserta parade dengan menggunakan pakaian dinas gubernur, ini sinyal untuk berjihad katanya, "Pada kali ini, pada akhir-akhir umur saya ini saya tampil dengan baju resmi gubernur, ini merupakan sinyal bahwa masyarakat muslim khususnya betawi wajib berjihad menggantikan gubernur yang sekarang. Supaya yang pakai pakaian gubernur bukan lagi non muslim." tegasnya membuka ceramah dengan tegas 'membakar' semangat umat Islam yang tumplek blek di Senayan.

Ia menjelaskan bahwa Parade tauhid ini adalah bagian dari mempersiapkan kekautan, "Wa a’iddû lahum mâ [i]statha’tum min quwwwah wa min ribâth al-khayl (dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang).

"Jakarta adalah hasil jerih payah jihad Panglima KH Fatahillah, sekian ratus tahun yang lalu Jakarta yang bernama Sunda Kelapa dijajan oleh portugis kafir, maka Kyai Fatahillah mengumpulkan pemuda-pemuda yang dipersenjatai dan dilatih di Cirebon, sudah cukup (berlatih) diberangkatkan ke Sunda Kelapa dengan niat mati syahid dan berhasil mengusir Portugis dari Sunda Kelapa." ungkap KH Cholil.

Setelah panglima KH Fatahillah menang gilang gemilang, kemudian Fatahillah mengganti kata Sunda Kelapa dari kata yang diambil dari Al Quran yaitu Fathan Mubina. Inna fatahna laka fathan mubina, Fathan Mubina artinya Jaya Karta.

"Setelah panglima KH Fatahillah menang gilang gemilang, kemudian Fatahillah mengganti kata Sunda Kelapa dari kata yang diambil dari Al Quran yaitu Fathan Mubina. Inna fatahna laka fathan mubina, Fathan Mubina artinya Jaya Karta."

"Jakarta adalah jerih payah tentara dari Cirebon, adalah pengorbanan darah, tenaga dan senajta perang menngusir tentara kafir Portugis. Maka semuanya harus paham bahwa tanpa keringat dan tanpa apa-apa sudah jadi gubernur. Dia Gubernur (Jakarta) yang non islam ini harus sadar bahwa Jakarta adalah hasil jerih payah pengorbanan, darah dan nyawa tentara Islam. Oleh karena itu Muslim yang tinggal di Jakarta wajib berjihad untuk menjadikan Jakarta kota Islam, kita ganti dengan gubernur yang muslim dan shalih." demikian tutup KH Cholil yang disambut takbir ratusan ribu umat Islam. [thayyib/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version