JAKARTA (voa-islam.com)—Pertikaian antara dua ormas Syiah, Ahlul Bait Indonesia (ABI) dengan Organization of Ahlulbayt for Socialsupport and Education (OASE) terkait sosok M. Tawhidi, tokoh Syiah asal Australia suatu pertanda bahwa kelompok Syiah itu rapuh.
Pernyataan ini disampaikan oleh Ustadz Farid Okbah, pengamat gerakan Syiah. Menurut Ustadz Farid, kondisi internal Syiah memang kerap mengalami pertikaian, namun hal ini tidak diperlihatkan di luar.
"Keluar, Syiah tidak menunjukan pertikaian. Kalau di dalam mereka ada persaingan antara mereka," jelas Ustadz Farid kepada voa-islam melalui sambungan telepon, Sabtu (3/10/2015) siang.
Ustadz Farid menilai pertikaian ini disebabkan banyak faktor mulai dari perbedaan marja (rujukan) hingga perebutan pengaruh diantara penganut Syiah.
"Karena perbedaan marja dan kepentingan, perbedaan alumni, penghasilan, pengaruh. Itu menyebabkan pertikaian atau lebih kepada perebutan dan persengketaan di antara mereka," kata Ustadz Farid
Namun, Ustadz Farid menilai pertikaian ini tidak menghalangi permusuhan kepada Ahlussunnah. Bahkan Syiah akan bersatu untuk menghadapi Ahlussunnah.
"Yang jelas, mereka ketika menghadapi Sunni bersatu. Tapi jangan sampai kita menjadi penyebab mereka bersatu," tegas Ustadz Farid.* (asy/syaf/voa-islam.com)