View Full Version
Sabtu, 14 Nov 2015

IS Memenuhi Janjinya Menyerang Jantung Negara-Negara Barat

PARIS (voa-islam.com) – Siapa sejatinya Daulah Islam Irak dan Suriah (ISIS-IS)? Mengapa begitu canggih? Menghantam pesawat Metrojet Rusia, menewaskan 224 penumpangnya? Sekarang menyerang kota Paris, dan mayat  berserakan di mana-mana.

Bagaimana IS bisa menyusup ke dalam pesawat Rusia? IS masuk bandara Sharm el-Sheik, yang memiliki sistem keamanan begitu ketat? Menanam bom  di dalam pesawat, dan meledak diatas Sinai, semuanya penumpangnya yang akan pulang ke St.Petersburg tewas.

Serangan IS terhadap pesawat Metrojet Rusia, hanya memenuhi janjinya akan menghukum Rusia, yang sudah menumpahkan begitu banyak rudal di kantong-kantong oposisi Suriah. Sekaligus menghukum Marsekal Al-Sisi, yang begitu keji terhadap Mujahidin di Sinai.

IS menyerang pusat gerakan Hezbullah di Lebanon, dan membuat Beirut, porak-poranda. Hezbullah merupakan gerakan militer Syiah, tercanggih. Berhasil menghancurkan kecanggihan pasukan Amerika di Beirut, sampai Amerika harus pergi dari Beirut. Selanjutnya, pusat gerakan Syiah Hezbullah, dihancurkan oleh bom “bunuh diri” IS.

Ibukota Turki, Ankara, menjelang pemilu 1 Nopember, diguncang bom yang sangat dahsyat, dan banyak korbannya. Semua pengamat politik memprediksi, Erdogan akan tamat karir politiknya sesudah pemboman di ibukota Ankara.

Erdogan sudah di vonis, sebagai “kafir” dan “murtad” oleh IS, sejak negara itu, mendukung “koalisi” pimpinan Amerika memerangi IS.

Di tengah suasana kepanikan jatuhnya Metrojet Rusia, akibat “bom” yang di tanam di badan pesawat, tiba-tiba kota Paris diguncang oleh serangan orang-orang bersenjata, menewaskan 153 orang, 200 orang luka, dan 100 orang disandera. Perancis dan seluruh dunia guncang, Jum'at, 13/11/2015.

Hari Jum'at menjadi yang sangat mengguncang  dunia, dan peristiwa di Paris merupakan peristiwa yang kedua kalinya, sesudah serangan terhadap Charlie Hebdo, media yang membuat satire tentang Nabi Muhammad. Semuanya redakturnya, 12 orang tewas diberondong senapan  oleh dua orang kakak-adik yang keturunan Aljazair.

Ingatlah tanggal 14 November di Paris”, salah satu pendukung IS berkata lewat akun Twitter. "Ini akan tertanam dalam pikiran mereka seperti 11 September bagi orang Amerika," bunyi ungkapan itu, 

Saluran media sosial lain yang digunakan oleh para pendukung IS memposting foto konvoi IS dengan“caption”, ditulis dalam bahasa Prancis: "Allah membela hamba-hamba-Nya Hollande," menyebut nama Presiden Prancis, "dan buktinya bahwa anda bukan tidak berdaya di wajah kekuasaan dan kekuatan tentaranya. Kami akan mempermalukan Anda, oh babi Prancis."

Beberapa jam setelah serangan dimulai, postingan  media sosial beredar secara online berisi kesaksian yang diduga dari anggota IS yang mengambil bagian dalam serangan di Paris itu.

IS telah memenuhi janjinya akan membalas setiap tetesan darah Muslim yang tumpah di Suriah, Irak, dan tempat lainnya, yang dilakukan oleh Barat. Tidak ada lagi tempat yang aman bagi mereka.

Mereka bisa membunuhi Muslim setiap saat? Tanpa pernah merasa bersalah. Lalu mengapa mereka sekarang berteriak tentang “teroris”, saat mereka mendapati banyak kematian warganya.

Tapi adakah mereka peduli, jutaan Muslim yang sudah tewas di Irak, Suriah, Palestina, Afghanistan, Yaman, Somalia, Libya, dan tempat-tempatnya lainnya. Di mana keadilan? Selamanya kekerasan hanya akan melahirkan kekerasan baru.  Kekerasan Barat terhadap Muslim mendapatkan balasan setimpal.

Hanya dengan menggunakan kata “teroris” mereka menyerang membunuhi jutaan Muslim. Dengan hanya kata "teroris" itu, mereka bertindak melampui batas dan sangat keji terhadap Muslim. Sementara itu, Muslim tidak boleh membalas atas kejahatan dan kekejian mereka yang sangat luar biasa itu? Lalu di mana keadilan? (mashadi/aby/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version