JAKARTA (voa-islam.com)—Belum lama ini, Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri melakukan penangkapan dua orang terduga teroris di Bekasi, Jawa Barat. Salah seorang diketahui berkewarganegaraan asing (WNA) bernama Alli dari Uighur, Tiongkok.
Alli ditangkap Densus 88 di sebuah kamar kos-kosan di Medan Satria, Bekasi. Menurut keterangan polisi, di kamar Alli ditemukan berbagai barang bukti yang dinilai berbahaya, seperti bahan-bahan peledak atau bom.
Menurut pengakuan Taufik, pengurus kos-kosan yang ditempati Alli tidak ada hal-hal yang mencurigakan terkait aktivitis Alli.
Selama Alli menempati kamar kos, Taufik belum pernah terlihat Alli membawa barang-barang yang mencurigakan seperti, alat pembuat bom ataupun residu.
Aktivitasnya di kamarpun belum pernah terlihat sedang meracik bom dan sejenisnya. Terlebih kamar kos yang Alli tempati sangat rapat dengan kamar penghuni lainnya. Sehingga jika memang ada aktivitas janggal tentu akan menyita perhatian penghuni lain.
Alli tinggal di kos-kosan Taufik atas rekomendasi dari Arif Hidayatullah yang juga dijadikan tersangka teroris oleh kepolisian.
“Tidak ada yang mencurigakan, biasa saja. Waktu itu yang bawa Pak Arif. Katanya ini anak buah dia,” Jelas Taufiq saat ditemui voa-islam di Medan Satria Bekasi baru-baru ini.
Setelah dilakukan penangkapan oleh Densus 88 yang kemudian memberi keterangan bahwa masih tersisa bahan peledak di dalam kamar membuat Taufik kaget.
“Ya tidak menyangka saja. Waktu itu sih datang dari Gegana, katanya takut masih ada alat bom,” paparnya Taufik. *[Nizar/Syaf/voa-islam.com]