SOLO (voa-islam.com)—Film dokumenter berjudul “Jihad Selfie” karya Noor Huda Ismail sarat dengan kepentingan deradikalisasi. Ironisnya film yang mengupas pola rekruitmen militan ISIS melalui media sosial ini mencederai umat Islam di Solo, Jawa Tengah.
Adegan Parade Tauhid di Solo tahun 2015 yang disisipkan dalam film tersebut dinilai mencederai umat Islam Solo.
M. Al Amin, Anggota DPRD Kota Surakarta yang turut menyaksikan pemutaran film Jihad Selfie di Balai Muhammadiyah Solo, Keprabon, Solo, Jum’at (29/7/2016) malam, langsung angkat bicara. Noor Huda dinilai telah bermain framing seolah-olah Parade Tauhid yang dibanjiri ribuan laskar Islam itu memiliki korelasi terhadap ISIS.
“Kesan yang muncul, laskar Islam di Solo ini bagian dari ISIS. Akibatnya orang akan menilai negatif Parade Tauhid,” tegas Al Amin.
Al Amin menilai Noor Huda tidak memahami konteks Parade Tauhid yang digelar tahun 2015 lalu. Parade Tauhid menjadi ajang konsolidasi umat Islam dalam menghadapi Pilkada Solo yang merindukan pemimpin muslim.
“Saya ikut aksi itu dari awal, sebagai wong Islam Solo saya menilai framing ini mengaburkan tujuan Parade Tauhid,” ungkap dia.
Sementara itu, Noor Huda Ismail menyangkal telah melakukan radikalisasi dengan memasukan adegan Parade Tauhid. Disisipkannya Parade Tauhid sebagai gambaran gerakan Islam di kota Solo sangat dinamis.
“Saya sama sekali tidak ingin menggambarkan Solo sebagai pusat radikalisme atau laskar- laskar itu bagian dari ISIS. Saya hanya menunjukan ingin mengatakan aktifitas Islam sangat dinamis,” jawab Noor Huda.* [Aan/Syaf/voa-islam.com]