BANDUNG (voa-islam.com) - Aneh tapi nyata, di Indonesia, meski sudah 72 tahun kita merdeka, masih saja isu syariat Islam dianggap tidak toleran dan malah menjadi korban persekusi.
Padahal, jika bukan karena ajaran syariat Islam, tentu tidak ada mujahid dan ulama yang rela mengorbankan jiwa raga dan harta demi mempertahankan NKRI.
Voa-Islam sempat mewawancarai DR. (HC) Ahmad Heryawan Lc. usai liburan Idul Fitri 1438 H, tim redaksi Voa-Islam berkesempatan ke rumah dinas Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan di Gedung Pakuan, Bandung, Jawa Barat, Kamis (29/6/2017).
Gubernur Jawa Barat periode 2008-2018 ini akrab disapa Kang Aher sempat berdiskusi beberapa isu yang cukup hangat mulai dari Islam dianggap kuno, isu persekusi hingga latar belakang pendidikan kang Aher yang mengenyam pendidikan LIPIA (Lembaga Ilmu Penegetahun Indonesia Arab Saudi) - atau Universitas Islam Ibn Suud ini.
Mari ungkap lebih jauh pandangan beliau tentang pendidikan Islam, teknologi dan kenegaraan, apakah ada hubungannya?
Kami mengungkap lebih jauh pandangan beliau tentang pendidikan Syariat Islam jurusan Kang Aher ketika kuliah dulu dengan teknologi dan kenegaraan, apakah ada hubungannya?
Sebelum usai wawancara, kami meminta Gubernur asal Sukabumi ini melantunkan Surat Al Fatihah dan berbasa Arab. Bisakah ia menerima tantangan Voa Islam?
SIMAK VIDEONYA HANYA di VOA ISLAM!
[adivammar/voa-islam.com]