View Full Version
Rabu, 14 Feb 2018

Waspada Tukang Jagal di Akhir Zaman!

Oleh: Abu Amjad

Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam atas Rasulillah –Shallallahu 'Alaihi Wasallam-, keluarga dan para sahabatnya.

Kasus Siyono kembali terulang. Kali ini menimpa Muhammad Jefri (32 tahun) yang meregang nyawa saat dilakukan pemeriksaan oleh Detasmen Khusus (Densus) 88.

Muhammad Jefri ditangkap Densus 88 pada 7 Februari 2018. Ia dipulangkan kepada pihak keluarga dalam kondisi wafat pada 10 Februari 2018.

Sang istri, Ardilla (18 tahun) menceritakan kronologis penangkapan hingga Muhammad Jefri dipulangkan dalam kondisi tak bernyawa.

Jefri sehari-hari berprofesi sebagai penjual kebab telur, jajanan anak-anak dengan mengendarai motor. Kondisi Jefri pun sehat-sehat saja menurut sang istri. Seperti biasa, suaminya itu hendak belanja mencari gas untuk keperluan dagang, pada Rabu (7/2/2018) di Indramayu, Jawa Barat.

Kematian Muhammad Jefri meninggalkan duka mendalam bagi keluarga; terutama istri dan anak banyinya yang baru berusia 10 bulan. Tentunya, setiap muslim yang terikat ukhuwah islamiyah juga turut berduka dan marah atas peristiwa pilu ini.

Mengaitkan realita ini dengan tanda kiamat, Dr. Muhammad Ahmad al-Mubayyadh dalam bukunya yang diterjemahkan “Ensiklopedi Akhir Zaman”, salah satu tanda dekatnya kiamat adalah munculnya aparat keamanan yang sangat represif.

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,

بَادِرُوا بِالْمَوْتِ سِتًّا إِمْرَةَ السُّفَهَاءِ وَكَثْرَةَ الشَّرْطِ وَبَيْعَ الْحُكْمِ وَاسْتِخْفَافًا بِالدَّمِ وَقَطِيعَةَ الرَّحِمِ وَنَشْئًا يَتَّخِذُونَ الْقُرْآنَ مَزَامِيرَ يُقَدِّمُونَهُ يُغَنِّيهِمْ وَإِنْ كَانَ أَقَلَّ مِنْهُمْ فِقْهًا

Segeralah kalian menemui kematian apabila muncul 6 perkara: kepemimpinan orang-orang bodoh banyaknya antek-antek penguasa, jual beli kasus, aparat berdarah dingin, terputusnya silaturahim, dan anak-anak muda yang menjadikan Al-Qur'an sebagai nyanyian; dia diangkat menjadi imam agar menyanyikan Al-Qur'an meskipun dia adalah orang yang paling minus pemahamannya.” (HR. Ahmad)

Istikhfafan bi al-Dam: adalah pihak penguasa yang berdarah dingin. Artinya terlalu gampang mengalirkan darah umat Islam. Maksud di sini tentunya aparat keamanannya yang bermental tukang jagal. “Fenomena ini merupakan kejahatan klasik dan sekarang ini gejalanya semakin masif,” Ensiklopedi Akhir Zaman, hal. 366.

Kekejaman kepada umat Islam ini dijadikan sebagai komoditi untuk meraih gelar pahlawan dan penghargaan. Dalam kamus kekinian bisa disebut promosi jabatan. Lebih mengerikan lagi, di halaman yang sama, “kemudahan bagi para penjagal untuk bebas dari dari jeratan hukum”.

Apakah ‘pembunuhan’ sejumlah aktifis muslim terduga terorisme bentuk aksi tukang jagal berdarah dingin yang dimaksud sebagai tanda akhir zaman? Wallahu a’lam, yang jelas, masa-masa fitnah dan kekacauan sudah kita lihat dalam kehidupan berbangsa kita. Wallahu a’lam. [PurWD/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version