Oleh:
M Rizal Fadillah, pemerhati politik
ZAMAN penjajahan Belanda, Boven Digoel di Papua adalah tempat pembuangan para pejuang kemerdekaan. Mereka dijauhkan dari rakyatnya agar tak mampu menggalang kekuatan untuk bergerak. Daerah ini tentu bukan tempat yang nyaman dan menyenangkan.
Penjara alam, area penghukuman dan pengucilan. Muhammad Hatta, Sutan Syahrir dan Sayuti Melik pernah di buang ke sini, begitupun dengan banyak tokoh PNI. Sebelumnya pemberontak PKI tahun 1926 an juga dibuang ke Digoel.
Boven Digoel merupakan pemekaran dari Kabupaten Merauke tahun 2002. Menjadi daerah terpinggir timur berbatasan dengan New Guinea. Menampakkan pembangunan berbagai bidang mulai dari penataan perkampungan, pembinaan SDM, UNDP’s Programme, New Zealand Aid, pengembangan infrastruktur, hingga pelayanan kesehatan. Klinik Asiki di Boven Digoel menjadi klinik terbaik tingkat nasional pada Agustus 2019.
Boven Digoel sekarang bukan lagi penjara alam. Tetapi alam bebas yang lebih nyaman dalam kehidupan kemasyarakatannya.
Kini tiba tiba nama Boven Digoel mencuat ke permukaan. Menjadi berita di berbagai media. Bupati Boven Digoel Benediktus Tambonop, S.Stp yang juga kader PDIP ditemukan meninggal di Hotel Mercure Jakarta setelah mengikuti acara Rakernas I PDIP 2020 di JIExpo Kemayoran Jakarta. Alumni STPDN Jatinangor ini meninggal karena sakit jantung.
Ditemukan jamu penguat jantung di kamarnya. Menurut wanita hiburan malam yang minum bersamanya, Beny panggilan Benediktus tiba tiba jatuh dan meninggal. Wanita ini menerima bayaran uang 10 Juta. Sedang polisi menemukan uang milik Bupati 100 Juta rupiah.
Gambaran gaya hidup hedonis pejabat Daerah. Pemimpin yang berasal dari partai “wong cilik” yang kini menjadi “partai penguasa”. Merepresentasi gaya hidup pejabat dan wakil rakyat dari berbagai partai lain juga. Uang mudah didapat, fasilitas mewah, serta status sosial “terhormat” membuat seakan bisa melakukan apapun.
Masyarakat pun dikejutkan dengan korupsi sekarang yang bukan kelas ratusan juta lagi, akan tetapi milyar bahkan trilyunan rupiah. Luar biasa krisis kepemimpinan di negara Republik Indonesia. Pusat dan Daerah.
Boven Digoel mengingatkan pejuang kemerdekaan yang telah berubah menjadi penguasa yang merdeka. Dulu banyak pejuang mati terbuang di pojok timur batas negeri. Kini Bupati mati di ruang pergaulan merdeka di ibukota negeri. Negeri yang marak dengan korupsi. Dibawah Pemerintahan Presiden Jokowi.
Andai Boven Digoel dibuat penjara besar, maka nampaknya banyak pejabat yang sekarang layak “dibuang” ke Boven Digoel. Biar negeri ini bersih dari perilaku para penipu, penindas, perampas, dan penggasak uang rakyat. Mereka adalah gerombolan penjahat.*