View Full Version
Rabu, 12 Jun 2024

Ada Apa Dengan Muamalat (1) : Tiba-tiba Muamalat Gelar RUPS

JAKARTA (voa-islam.com) - Ada apa dengan Bank Muamalat?

Pada Selasa, 4 Juni 2024, terbit berita di Bisnis Indonesia terkait PT Bank Muamalat Tbk yang mengusulkan agenda perubahan susunan pengurus perusahaan dalam agenda rapat umum pemegang saham tahunan yang diselenggarakan pada 27 Juni 2024 mendatang. 

Dalam pengumuman manajemen Bank Muamalat hari ini, Selasa (24/6/2024), perusahaan menyebutkan perubahan pengurus perusahaan mengacu kepada anggaran dasar perseroan di mana periode jabatan direksi, komisaris, ataupun dewan pengawas syariah selama 5 tahun.

Selain itu berdasarkan peraturan OJK, perubahan pejabat di perusahaan dilakukan dalam RUPS. Selain agenda perubahan direksi, komisaris, atau dewan pengawas syariah Bank Muamalat, manajemen juga mengusulkan agenda RUPS untuk persetujuan laporan keuangan tahun buku 2023.

Penggunaan laba bersih perseroan, penunjukan akuntan publik, serta gaji dan honor anggota direksi, komisaris dan DPS. "Perseroan tidak mengirimkan undangan tersendiri kepada pemegang saham karena pemanggilan ini merupakan undangan resmi," tertulis dalam pengumuman.

Kinerja BMI Bagaimana ?

Kinerja Bank Muamalat Sementara itu, mengacu kepada laporan keuangan Bank Muamalat Indonesia terbaru, hingga kuartal I/2024 perusahaan membukukan laba bersih Rp2,78 miliar.

Capaian ini anjlok 72,7% dibandingkan periode yang sama  pada tahun sebelumnya senilai Rp10,23 miliar.  Berdasarkan laporan keuangan, Bank Muamalat mencatatkan penurunan pendapatan setelah distribusi bagi hasil sebesar 13,62% yoy menjadi Rp49,39 miliar pada kuartal I/2024, berbanding Rp57,17 miliar pada kuartal I/2023. 

Sementara itu, pendapatan dari penyaluran dana tumbuh 18,53% menjadi Rp526,58 miliar ketimbang sebelumnya Rp444,21 miliar.

Namun, pertumbuhan tersebut belum mampu mengimbangi bagi hasil untuk pemilik dana investasi yang mencapai Rp477,16 miliar pada kuartal I/2024 atau tumbuh 23,29% secara tahunan dari Rp387,04 miliar.

Selanjutnya, pendapatan non bunga yakni pendapatan berbasis komisi (fee based income) turun 48,57% yoy menjadi Rp130,06 miliar dibanding sebelumnya Rp252,89 miliar. Saat laba menurun, perusahaan melaporkan beban tenaga kerja menjadi Rp156,21 miliar, naik 5,66% dari sebelumnya Rp147,85 miliar.

Dari sini, laba operasional tergerus 61,21% menjadi Rp9,89 miliar dari sebelumnya Rp25,49 miliar. Setelah dipotong pajak penghasilan, Bank Muamalat membukukan laba bersih tahun berjalan senilai Rp2,78 miliar pada kuartal I/2024.

Sementara, di sisi intermediasi, Bank Muamalat menyalurkan pembiayaan Rp21,38 triliun, naik 10,21% dari Rp19,4 triliun. Aset bank juga terkerek naik 5,42% menjadi Rp64,93 triliun per Maret 2024. 

Seiring dengan peningkatan pembiayaan, rasio pembiayaan bermasalah (nonperforming financing) gross membaik ke level 2,22% dari 2,75%. Sedangkan, NPF net menjadi 1,17% dari 0,75%.

Bank Muamalat juga mencatatkan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) per Maret 2024. Dana murah atau Current Account and Saving Account (CASA) menjadi penopang utama dengan pertumbuhan sebesar 11,7% yoy, di mana giro menjadi penyumbang pertumbuhan tertinggi yakni sebesar 39,4% yoy.

(DBS/Anggara)

Bersambung :

Ada Apa Dengan Muamalat (2) : Tiba-tiba Muamalat "dikemplang" HDC

 


latestnews

View Full Version