Ketika kelompok - kelompok masyarakat sipil dan lainnya menuntut perdamaian di Mindanao Wakil Gubernur Utara Cotabato Emmanuel Pinol terus menyebarkan serangan anti Muslim dan agenda anti perdamaian.
Baru-baru ini Pinol mengkritik pemerintah atas penerbitan instruksi presiden terhadap Penghentian Semua Operasi Militer (SOMO) dan meyebutnya sebuah keputusan yang bodoh.
Pinol menuduh Presiden Arroyo mengeluarkan instruksi tanpa melalui konsultasi dengan unit pemerintah lokal di wilayah tersebut, dia menekankan bahwa militer seharusnya melindungi keselamatan dan keamanan masyararakat dengan tidak menghentikan operasi militernya terhadap pasukan MILF.
Bagaimanapun, Hassan Hatab, seorang pejabat politik MILF di Barat Mindanao mangatakan, Pinol harus keluar dari pemikiran mengkritik instruksi pemerintah sebab dia tidak mengetahui bahwa tujuan antara SOMO Pemerintah dan SOMA MILF adalah bagian dari mekanisme rancangan gencatan senjata untuk melindungi hidup dan properti masyarakat tidak bersalah yang tidak memiliki tempat di daerah perang Mindanao.
Hatab mengatakan, Presiden Arroyo patut di hormati oleh pinOl yang hanya seorang eksekutive lokal.
Dia mengatakan deklarasi gencatan senjata pasti akan membuka jalan damai untuk segera meneruskan kembali pembicaraan damai antara pemerintah Philipina (GRP) dengan Front Pembebasan Islam Moro (MILF).
"Ini untuk mengembalikan para pengungsi ke bekas tempat tinggal mereka yang setiap orang termasuk Pinol harus mendukungnya," ia menambahkan.
Hatab menyamakan Pinol dengan Mayor Celso Lobregat dari Kota Zamboanga yang juga mempropagandakan formula anti perdamaian di Barat Mindanao. (aa/luwaran)