Kuala Lumpur - Pemerintah Philipina dan kelompok pejuang muslim (MILF) setuju untuk membentuk sebuah kelompok pemantau internasional demi mempercepat upaya menuju kesepakatan damai, untuk mengakhiri peperangan berdarah selama puluhan tahun di selatan Philipina tersebut.
Kesepakatan antara pemerintah Manila dengan Front Pembebasan Islam Moro (MILF)di tanda tangani di Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa kemarin setelah di mulainya pembicaraan damai yang di tengahi oleh Malaysia. Pernyataan tersebut akan di keluarkan kepada media hari ini.
Di katakan bahwa pemantau perdamaian yang di kenal sebagai International Contact Group, akan membantu kedua belah pihak "mempertahankan tingkat kenyamanan yang mengembalikan rasa saling percaya" dan memastikan ketaatan dalam setiap perjanjian di masa depan. Anggota pemantau akan di ambil dari negara-negara Organisasi Konferensi Islam dan Uni Eropa serta organisasi-organisasi non pemerintah.
MILF telah berjuang untuk kemerdekaan umat Islam selama lebih dari satu dekade di Mindanao, tanah air bagi minoritas Muslim di negara Philipina yang sebagian besar penduduknya adalah Katholik Roma. MILF merupakan kelompok terbesar dari empat kelompok pejuang yang telah melancarkan peperangan di daerah selatan yang tidak stabil.
Manila memuji langkah ini sebagai sebuah "terobosan besar" untuk menggerakka proses perdamaian ke depan. (aa/gn)