"Tidak ada yang bisa diharapkan untuk masa depan Palestina jika penjajahan Zionis tetap ada. Israel mendorong rencana pembangunan pemukiman baru untuk Yahudi di Al Quds, Yerusalem Timur, demikian juga di Tepi Barat. Dan Palestina dicukur hak kebebasan membuat keputusan," ujar Khalid Meshaal kepada jaringan TV Al Jazeera, Rabu 19 November.
Pimpinan Biro Politik Hamas itu berjanji merencanakan inisiatif politik baru yang tidak memakai jalan negosiasi yang sia-sia dan tetap menggunakan jalan perlawanan untuk mengembalikan hak Palestina.
Meshaal tidak heran jika perjanjian damai yang selama ini dilaksanakan selalu gagal. Dikarenakan Zionis Yahudi tidak bisa berkomitmen, pendusta. Sementara di sisi lain, Amerika selaku sekutu abadinya selalu memberikan dukungan dan pihak otoritas Palestina yang dipimpin faksi Fatah yang sekuler serta negara-negara Arab tidak berdaya menghadapi Israel.
Lebih lanjut menurutnya, perjuangan yang gigihlah yang bisa membawa masa depan Palestina lebih baik. [voa-islam/ptv]