Yala (voa-islam.com) - Empat orang tentara Thailand terluka, dua di antaranya dalam keadaan kritis setelah sebuah bom meledak di sebuah jalan di distik Muang provinsi Yala pada hari Jum'at, kata laporan polisi.
Polisi mengatakan, tentara-tentara tersebut, yang sedang berpatroli di sepanjang jalan Lam Mai-Yala di Tambon Phra Ron, tengah berkumpul di sebuah tempat berteduh di sisi jalan ketika bom itu meledak.
Bom tersebut disembunyikan di sebuah sepeda motor yang ditinggalkan didepan tempat berteduh sebelum para tentara tiba, kata polisi.
Sementara itu di Provinsi Patani, enam orang pejuang Muslim Patani tewas dan dua orang polisi terluka dalam sebuah kontak senjata yang terjadi hari Selasa kemarin.
Kontak senjata pecah setelah polisi dan tentara mengepung sebuah rumah yang didiami oleh para pejuang Muslim Patani.
Sekitar dua ratus lebih pasukan pemerintah yang bersenjata lengkap, terdiri dari polisi dan tentara langsung menembaki rumah tersebut begitu permintaan mereka, agar keenam pejuang Muslim Patani itu menyerahkan diri, ditolak.
Sekitar dua ratus lebih pasukan pemerintah yang bersenjata lengkap, terdiri dari polisi dan tentara langsung menembaki rumah tersebut begitu permintaan mereka, agar keenam pejuang Muslim Patani itu menyerahkan diri, ditolak.
Tidak ada tersangka yang di tahan atau di ketahui melarikan diri, kata polisi.
Mereka menambahkan setelah mengecek identitas korban yang tewas, di yakini salah seorang di antaranya adalah Arhama Duramae Pa-do, yang dituduh menembak seorang polisi tahun lalu.
Menurut polisi mereka mendapati dua pucuk senjata laras panjang, sebuah pistol dan granat tangan di dalam rumah.
Thailand Selatan merupakan wilayah yang mayoritas penduduknya beragama Islam di negara yang dikuasai oleh Budha Thailand tersebut.
Sejak di rebut dari kesultanan Melayu tahun 1902 oleh kerajaan Budha Siam, kaum Muslimin terus mendapatkan tindakan diskriminasi dan pelecehan yang dilakukan pemerintah pusat. Protes-protes yang dilancarkan kaum Muslimin terhadap ketidakadilan yang mereka rasakan justru di balas dengan tindakan yang lebih represif lagi oleh Bangkok. (aa/bp/aje)