Batalion Izzuddin Al-Qassam, sayap militer Hamas mengumumkan, kadernya yang gugur sebanyak 1780 selama 22 tahun sejak sayap militer ini dibentuk.
Batalion menambahkan dalam pernyataan militernya di situs resminya alqassam kemarin Senin (14/12) dalam peringatan ulang tahun Hamas ke 22 bahwa perlawanan dilakukan sebagai balasan atas penjajahan Israel yang tidak paham kecuali dengan bahasa kekuatan dan kekerasan dan tidak gentar kecuali dengan perlawanan. Karenanya, perlawanan akan terus berlanjut, pertempuran akan berlangsung terus.
Mereka menegaskan, pembebasan tanah air Palestina adalah tujuannya, perlawanan adalah sarananya, Al-Quds adalah ibukota Palestina, pengungsi Palestina keluarga mereka, kembalinya mereka ke tanah air adalah hak yang wajib, tahanan Palestina adalah pahlawan Palestina dan penerang kebebasan, pembebasan mereka menjadi prioritas mereka meski harus dibayar dengan upah yang mahal. “Itulah prinsip kami yang tidak mungkin ada tawar menawar, sebab hak tidak akan gugur dengan mengalah. Karena itulah kami bangkit dan di atasnya kami berjalan” tegas Al-Qassam.
“Allah sudah mentakdirkan Al-Qassam sebagai pemimpin peperangan dan jihad melawan Israel di Palestina. selama 22 tahun kami sudah memberikan contoh bagi gerakan perlawanan yang berpegang teguh dengan prinsip dasar”. Tegas Al-Qassam.
Al-Qassam menutup pernyataannya, Hamas sudah menerjemahkan syiarnya-syiarnya dalam kehidupan nyata dengan penuh kekuatan, kejujuran dan kesetiaan serta pengorbanan. “Hamas membawa cita-cita Al-Quds, Al-Aqsha dan Palestina. Berperang untuk kebebasan pengungsi dan tahanan, menjaga prinsip dasar bangsa Palestina dan umat, tidak mengakui eksistensi Israel sejengkal pun di Palestina, tidak pernah gentar terhadap konspirasi penjajah dan para penjahat untuk menyambut janji Allah berupa kemenangan dan kekuasaan di bumi” tutur Al-Qassam.
[voa-islam/IP]