Basilan - Komando Mindanao Barat (Wesmincom) dari Angkatan Bersenjata Filipina (AFP) telah membagi-bagikan sekitar 5.000 selebaran di Basilan, meminta orang-orang untuk membantu memburu kembali para tahanan yang kabur dari penjara termasuk Komandan MILF Hadji Dan Laksaw, yang kepalanya dihargai 2,000, 000 Peso.
Selebaran itu dijatuhkan melalui helikopter UH-1H ke desa yang berbeda di daerah-daerah dimana pelarian diyakini bersembunyi.
Letnan Jenderal Mohammad Benjamin Dolorfino, kepala Wesmincom ,mengatakan yang ditulis pada selebaran adalah nama-nama orang yang melarikan diri dan jumlah hadiah yang sesuai untuk penangkapan mereka kembali.
Laksaw, wakil komandan Pangkalan Komando 114 MILF, dihargai tertinggi bagi siapa saja yang bisa memberi petunjuk keberadaannya untuk penangkapannya "hidup atau mati".
Laksaw, wakil komandan Pangkalan Komando 114 MILF, dihargai tertinggi bagi siapa saja yang bisa memberi petunjuk keberadaannya untuk penangkapannya "hidup atau mati".
Laksaw berada di antara 31 narapidana yang kabur dari penjara provinsi Basilan ketika sekelompok orang yang diduga pejuang Moro menyerbu fasilitas penahanan di desa Sumagdang, Kota Isabela, ibukota Basilan 13 Desember lalu.
MILF menyangkal peran apa pun dalam operasi tersebut, tetapi tidak mengabaikan bahwa kerabat Laksaw di dalamnya.
Pelarian yang lain dihargai dari P100, 000 hingga P250, 000 untuk penangkapan mereka kembali .
Dari 31 pelarian, 29 yang masih buron sedangkan dua lainnya telah ditangkap kembali pada 14 Desember.
Saat ini dikembangkan, pihak militer Philipina pada hari Selasa meluncurkan salah satu operasi terbesar untuk menangkap kembali 29 narapidana yang tersisa dan dengan seketika bentrokan berkobar di Barangay Baiwas di Sumisip.
Haji Hassan Lamla, ketua MILF Komite Kota Yakan, mengatakan tentara pemerintah mulai bergerak pada Selasa malam.
"Pihak militer melanggar lagi gencatan senjata dengan tidak berkoordinasi dengan kami," kata Lamla luwaran.com lewat telepon awal hari ini.
Tentu saja, kita berada dalam modus bertahan tapi kami akan memukul balik ketika diserang," katanya
"Tentu saja, kita berada dalam modus bertahan tapi kami akan memukul balik ketika diserang," katanya, bahkan ketika dia menunjukkan bahwa Laksaw ditangkap oleh mata-mata pemerintah, berdasarkan tuntutan kolektif atas tewasnya 14 Marinir Philipina di Albarka, Basilan pada 10 Juli 2007 yang 10 di antaranya dipenggal kepalanya.
Dia mengingatkan bahwa MILF membantah pasukan mereka terlibat dalam pemenggalan kepala, yang kemudian dikuatkan dan didukung oleh temuan-temuan tim investigasi bersama IMT-GRP-MILF CCCHs.