COTABATO (Voa-Islam.com) - Komite Koordinasi Gencatan Senjata (CCCH) Front Pembebasan Islam Moro (MILF) dan Pemerintah Republik Philipina (GRP) berhasil mengakhiri pertempuran yang terjadi antara pejuang MILF dan pasukan pemerintah di Shariff Aguak, Mindanao beberapa hari yang lalu.
GRP-MILF CCCH, sebagai pilar utama gencatan senjata, dengan efektif menjinakkan perang yang dapat meledak kedalam pertempuran besar dengan efek menakutkan bagi komunitas sipil dan meneruskan kembali negosiasi damai resmi antara pemerintah dan MILF.
Kedua belah pihak menegaskan mandat mereka kepada pasukan masing-masing dilapangan untuk setia kepada persetujuan damai hingga mencegah meningkatnya pertempuran.
Penghentian Operasi Militer (SOMO) terhadap MILF telah di deklarasikan oleh pemerintah Philipina pada 23 Juli 2009 dalam upaya untuk memulai lagi negosiasi dengan MILF yang terhenti. Untuk membalasnya, MILF mengeluarkan Penghentian Aksi Militer (SOMA) terhadap pemerintah pada 25 Juli 2009.
..Penghentian Operasi Militer (SOMO) terhadap MILF telah di deklarasikan oleh pemerintah Philipina pada 23 Juli 2009 dalam upaya untuk memulai lagi negosiasi dengan MILF yang terhenti..
Pembicaraan damai telah ditawarkan baru-baru ini antara keduan pihak setelah lebih dari setahun kebuntuan. Persetujuan bersejarah telah ditandatangani oleh pemerintah dan panel negosiasi damai MILF selama dimulainya kembali pembicaraan ini. termasuk pembentukan dari International Contact Group (ICG) dan International Monitoring Team (IMT) dengan penekanan mandat pada perlindungan sipil.
ICG terdiri dari pemerintah Jepang, Inggris, Turki dan organisasi non pemerintah Internasional memberikan pengaruh yang tepat untuk mendorong perundingan damai menuju keberhasilan yang diinginkan, IMT terdiri dari pemerintah Malaysia, Brunei, Libya, Jepang, Qatar, Norwegia, Indonesia dan organisasi non pemerintah Internasional terutama melihat kedalam aspek gencatan senjata, kemanusiaan, pembangunan dan perlindungan sipil.
Sebelumnya, laporan lapangan mengatakan patroli pasukan Brigade 601, Divisi infanteri ke 6, Tentara Philipina menembaki pejuang MILF yang berada di Barangay Tapikan di Kotamadya Shariff Aguak sekitar pukul 3 sore 31 Desember lalu yang kemudian langsung dibalas oleh para pejuang MILF. Tidak ada korban yang dilaporkan dari kedua belah pihak.
Sementara itu , pihak MILF membantah terlibat dalam dua serangan granat di istana Ampatuan di kota Shariff Aguak pada hari Minggu kemarin.
Menurut Eid Kabalu, komandan Senior MILF, serangan tersebut kemungkinan dilakukan oleh keluarga dari korban kekejaman klan Ampatuan.
"Orang-orang marah dengan klan Ampatuan, mereka yang menyerang rumah tersebut boleh jadi korban dari kekejaman klan tersebut," katanya.
Ini merupakan pertama kalinya istana milik Ampatuan diserang oleh lelaki bersenjata. Serangan tersebut merusak dinding luar istana, namun tidak ada korban dilaporkan dalam peristiwa tersebut. (lwrn,me)