WASHINGTON (voa-islam.com): Jumlah pasukan Amerika Serikat (AS) yang tewas di Afghanistan saat ini telah mencapai 1.000 jiwa. Laporan perdana yang dirilis oleh website icasualties.org ini, memaparkan bukti suram akibat perang yang berlangsung sejak delapan tahun lalu.
Website independen yang mencatat kematian pihak militer pada perang Afghanistan dan Irak ini mengatakan, 54 tentara AS tewas di Afghanistan pada tahun ini. Angka ini memang masih lebih sedikit dibandingkan tahun lalu, yang mencapai 316 tentara tewas.
Sementara pejabat militer AS Laksamana Mike Mullen memperingatkan, jika korban tewas dari pihak militer AS bisa saja bertambah. Kondisi ini dimungkinkan karena pasukan koalisi yang dipimpin AS saat ini sedang melakukan operasi pemberantasan Taliban di wilayah Marjah, Afghanistan.
"Pasukan harus mewaspadai serangan dari pihak lain, terlepas dari suksesnya operasi untuk sekarang ini atau di masa mendatang. Pasukan harus siap menghadapi ancaman yang lebih hebat," ungkap Laksamana Mike Mullen, seperti dikutip AFP, Selasa (22/2/2010).
Laksamana Mike Mullen wajar untuk khawatir, karena wilayah Marjah merupakan basis logistik dari pihak Taliban. Di wilayah ini, pasukan AS menghadapi peperangan yang sengit dari Taliban yang tidak ingin wilayahnya dikuasai oleh pihak lain.
Wilayah Selatan Afghanistan, yakni Provinsi Kandahar dan Provinsi Helmand, merupakan lokasi paling banyak menelan korban jiwa dari pihak pasukan Amerika.
Sementara Departemen Pertahanan AS baru-baru ini mengumumkan jika prajurit AS yang baru saja terbunuh dalam perang di Afghanistan adalah Kopral Gregory Schultz. Prajurit berusia 22 tahun tersebut tewas pada 19 Februari akibat luka tembak di Provinsi Helmand.
[oze]