ISLAMABAD (voa-islam.com): Perdana Menteri Pakistan Yousuf Raza Gilani mengatakan, Senin (12/4), Usamah bin Ladin tidak berada di negaranya.
Ia mengemukakan bahwa orang yang paling diburu di dunia tidak akan selamat dari operasi militer negaranya.
Pernyataan Gilani bertentangan dengan pengetahuan umum yang ada pada agen inteligen Amerika Serikat yang menduga bahwa pemimpin Al-Qaida itu bersembunyi di daerah tak bertuan di Pakistan yang berbatasan dengan Afghanistan.
"Jelas dia tidak berada di dalam wilayah Pakistan," kata Gilani kepada wartawa CNN saat ia mengunjungi Washington untuk menghadiri pertemuan tingkat tinggi tentang nuklir.
Gilani mengatakan dia memiliki sedikit informasi mengenai keberadaan bin Ladin, tetapi merujuk pada penyerangan yang dilakukan Pakistan terhadap gerilyawan sejak tahun lalu, di daerah seperti Swat dan Waziristan Utara.
"Tindakan-tindakan militer kami sangat berhasil," kata Gilani, dan menambahkan, "Dia seharusnya sudah tertangkap atau... saya juga tidak tahu apa dia masih hidup atau tidak," lanjutnya.
Saat berbincang dengan para wartawan, Gilani berjanji bahwa Pakistan tidak akan lengah melawan Taliban.
"Saya cenderung tidak bernegosiasi dengan gerilyawan Taliban, karena ada saatnya kita berbicara tentang Taliban yang baik dan Taliban yang buruk," katanya. "Saya selalu percaya bahwa gerilyawan adalah gerilyawan. Mereka hanya hendak merusak stabilitas sistem," tambahnya.
"Rakyat kami telah diberitahu, mereka tidak akan membiarkan gerilyawan fanatik dan teroris merepresentasikan cara hidup dan budaya kami yang damai," katanya.
Pakistan telah menjadi pendukung internasional utama terhadap Taliban yang memerintah Afghanistan pada 1996-2001, tetapi para pejabat AS belakangan ini menyambut baik kebijakan mereka yang lebih agresif terhadap kelompok gerilyawan itu.
[za/eb]