Manila (Voa-islam.com) - Presiden Gloria Macapagal Arroyo telah memerintahkan Departemen Kehakiman Philipina untuk mempelajari pencabutan jaminan Nur Misuari, ketua pendiri Front Pembebasan Nasional Moro (MNLF) dan memerintahkan penangkapan kembali dirinya atas tuduhan pemberontakan, kata seorang pejabat hari Rabu (21/03) lalu.
Surat Misuari untuk Organisasi Konferensi Islam yang mengkritik pemerintah dianggap sebagai sebuah pelanggaran terhadap perintah jaminan 2008, kata Sekretaris Eksekutif Leandro Mendoza.
Misuari mengkritik pemerintahan Arroyo karena dugaan kegagalan untuk melaksanakan secara penuh perjanjian damai yang MNLF tandatangani pada 1996 dan sebuah sumber mengatakan bahwa hal itu membuat Arroyo sangat marah.
OKI menjadi tuan rumah pertemuan tiga pihak di Libya, menjelang perubahan dari pemerintahan Philipina 30 Juni, untuk mempertahankan keberhasilan dari perjanjian damai antara Manila dengan MNLF.
..Misuari mengkritik pemerintahan Arroyo karena dugaan kegagalan untuk melaksanakan secara penuh perjanjian damai yang MNLF tandatangani pada 1996..
"Presiden telah menginstruksikan Departemen Kehakiman untuk mempelajari kemungkinan pencabutan jaminan penahanan Misuari," kata Mendoza.
"Rekomendasi dari kelompok Kabinet Dewan Keamanan Nasional adalah sangsi bagi Misuari.
Mendoza adalah Kepala Kepolisian Nasional Philipina ketika Malaysia menyerahkan Misuari ke pihak berwenang Philina pada tahun 2002. Misuari pergi ke Malaysia pada 2001 setelah diduga memimpin sebuah serangan terhadap pasukan pemerintah Philipina di Sulu dimana 100 orang terbunuh. Dia kemudian di tuntut dengan pemberontakan.
Jaminan Misuari melarang dirinya terlibat dalam kegiatan politik, atau dari berpartisipasi dalam tindakan apapun yang "bertentangan dengan pemerintah Philipina" ketika berada di wilayah asing. (me)