View Full Version
Senin, 17 May 2010

2 Tentara Italia Tewas Dan 2 Lainnya Luka di Herat

KABUL (voa-islam): Diberitakan bahwa dua tentara Italia tewas dan dua lainnya terluka dalam sebuah ledakan bom pada hari Senin pagi di jalan saat konvoi militer Italia sedang melewati provinsi Herat, Afghanistan barat.

Kantor berita Italia "ANSA" mengutip dari juru bicara komandan daerah pasukan barat yang berada dibawah "ISAF" di Afghanistan, bahwa telah dievakuasi dua korban luka, yang diperkirakan luka serius ke rumah sakit lapangan di wilayah ini dengan helikopter milik "pasukan ISAF."

Saat itu empat prajurit tersebut sedang menaiki kendaraan lapis baja dari jenis Lynch, didepan iring-iringan terdiri dari puluhan kendaraan peralatan perang  multinasional dari Herat menuju ke utara, ketika sebuah bom mengenai mereka dari jarak 25 kilometer di selatan Bala Murghab di Afghanistan barat.

Tuntutan penarikan mundur:

Hal ini terjadi di tengah meningkatnya tuntutan penarikan mundur pasukannya dari sana dan tuntutan tersebut telah masuk ke dalam pemerintah Italia, menteri Roberto Calderoli, pemimpin Liga Utara (mitra utama pemerintah Italia) mengatakan bahwa: "Selain kerugian nyawa yang menyakitkan hati, kita harus memastikan apakah pengorbanan ini ada manfaatnya ? ".

Meskipun demikian dia mengatakan dalam pernyataannya di televisi saat mengomentari kemungkinan penarikan mundur pasukan Italia dari Afghanistan, bahwa "tidak akan ada keputusan yang kita ambil dari pihak kita saja, tetapi dengan konsensus dan di tingkat internasional."

26 tentara tewas:

Dengan demikian, jumlah militer Italia yang tewas di Afghanistan menjadi 26, serta dua lainnya tewas karena alasan kesehatan, menurut angka resmi.

Jumlah pasukan Italia yang beroperasi di bawah brigade pasukan Internasional "ISAF" di Afghanistan, sekitar 2300 tentara, sebagian besar ditempatkan di provinsi Herat di Afghanistan barat.

Pada bulan September lalu, pasukan Italia menderita kerugian yang terbesar, dengan tewasnya enam tentara Italia dalam pemboman, dan itu diduga sebagai serangan terburuk terhadap tentara Italia di Afghanistan, yang kemudian memaksa sekutu perdana menteri dalam pemerintah untuk menuntut memulangkan semua pasukan dengan datangnya libur Natal.

(ar/islammemo)


latestnews

View Full Version