BAGHDAD (voa-islam.com): Polisi Irak mengumumkan pada hari Selasa bahwa seorang tentara Irak Kurdi yang tergabung dalam "Peshmerga" membunuh dua tentara Amerika dan melukai tujuh lainnya dengan menembak mereka selama sesi pelatihan di kabupaten Thuzkhurmat utara provinsi Salahuddin.
Kolonel Hussein al-Bayati, kepala polisi Tuzkhurmatu mengatakan bahwa Prajurit Kurdi yang juga tewas dalam kecelakaan itu tergabung dalam satu resimen komando, "dan tidak menunjukkan informasi apapun yang mencurigakan mengenai keluarganya dan buktinya adalah saudara kandungnya Marwan bekerja sebagai pengawal walikota Tuzkhurmatu".
Dia menambahkan bahwa "Pasukan Amerika sejak kemarin, didampingi oleh polisi dan tentara Irak melakukan operasi serangan dan pencarian di lingkungan "AL-Jumhuriya" dan "Jamila" yang dihuni oleh suku Kurdi, dan menangkap seorang tersangka dari Jaisy Ansar al-Sunna".
Berkaitan dengan alasan untuk penembakan itu, pernyataan polisi mengatakan bahwa "penembakan itu terjadi setelah argumen lisan antara tentara Amerika dan tentara Kurdi", menambahkan bahwa "tentara Kurdi tampaknya terpancing oleh pelatihnya".
Sementara itu, juru bicara Kementerian Pertahanan Irak Mohammed al-Askari mengatakan bahwa ketika itu tentara Irak dan Amerika sedang bermain sepak bola ketika ada perselisihan antara mereka".
Dia menambahkan bahwa insiden itu berakhir setelah "tentara Amerika melepaskan tembakan dan membunuh tentara Irak tersebut".
Dia menunjukkan bahwa "penyelidikan telah dibuka untuk kasus ini".
Insiden ini terjadi di bandara Ashiddiq yang diserahkan pasukan Amerika kepada pasukan Irak sembilan bulan yang lalu.
Di sisi lain, pihak militer Amerika mengakui serangan itu, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa "dua tentara tewas dan sembilan terluka dalam penembakan dengan senjata ringan di pangkalan militer Irak".
Pernyataan itu menambahkan bahwa "Para prajurit itu didampingi oleh petugas mengadakan pertemuan dengan pejabat dinas keamanan Irak", menambahkan bahwa insiden itu terjadi sekitar tengah hari "ketika satu orang mengenakan seragam militer Irak menembakkan senjatanya".
Militer AS mengukuhkan "penembak tersebut terbunuh, sedangkan yang terluka dibawa ke pangkalan militer di negeri ini".
Mengomentari insiden tersebut, perwira militer AS mengatakan, "Ini adalah perbuatan tragis dan tindakan pengecut, saya sangat yakin bahwa itu insiden terpisah dan tidak mencerminkan citra Angkatan Darat Irak di Salahuddin".
Perlu dicatat bahwa dua tentara yang tewas adalah yang pertama tewas dari militer AS di Irak setelah berakhirnya tugas tempur.
(ar/aljazeera)