MIR ALI (voa-islam.com): Serangan pesawat drone Amerika baru-baru ini menewaskan delapan pejuang Taliban di barat laut Pakistan, para pejabat intelijen Pakistan mengatakan bahwa paling tidak lima dari para pejuang yang gugur itu adalah warga negara Jerman.
Intel Pakistan mengatakan delapan orang tewas terkena rudal di sebuah masjid di Mir Ali di Waziristan Utara pada hari Senin, mereka adalah anggota kelompok yang disebut Jihad Islami.
Namun secara resmi, rincian insiden ini belum tersedia, baik dari pemerintah Amerika selaku pembunuh dan Jerman untuk mengomentari serangan ini.
Laporan dari wartawan Al Jazeera juga menyebutkan bahwa setidaknya tiga wanita turut tewas dalam serangan itu. Ada laporan lagi beberapa dari yang terbunuh terdapat juga anak-anak.
Koresponden majalah berita Jerman Der Spiegel mengatakan kepada Al Jazeera bahwa untuk memverifikasi informasi tentang serangan itu sangat suli, namun keberadaan orang Jerman dalam kelompok pejuang yang gugur tersebut bukan merupakan "kejutan besar."
"Karena kami tahu bahwa beberapa lusin orang Islam Jerman yang berangkat dari Jerman menuju wilayah sabuk suku Pakistan, terutama di Mir Ali," kata Gebauer.
Wilayah barat laut Pakistan dipandang Amerika sebagai tempat pelatihan bagi para pejuang. Pada bulan September saja, Amerika sudah melancarkan 21 serangan rudal terhadap wilayah ini, itu merupakan angka serangan terbesar dalam satu bulan.
Selain Al Qoidah, CIA juga berupaya untuk mengahancurkan pemimpin jaringan pejuang Haqqani, sebuah faksi Taliban Afghanistan yang yang beroperasi di Waziristan Utara.
Ancaman Teror
Serangan hari Senin terjadi setelah Amerika serikat dan Inggris memperingatkan peningkatan resiko serangan teroris di Eropa.
Peringatan tentang kemungkinan serangan di Eropa menjadi kekhawatiran utama setelah meningkatnya jumlah pejuang asal Barat yang pergi ke zona-zona perang untuk ikut berlatih dalam menjawab seruan "Jihad" online Al Qoidah.
(za/jzr)