Mindanao (Voa-Islam.com) - Pihak berwenang Filipina menahan pemimpin senior Front Pembebasan Islam Moro dan menuduhnya terlibat terorisme menjelang perundingan perdamaian antara Manila dan kelompok pejuang Muslim yang berjuang untuk penentuan nasib sendiri di wilayah bermasalah di Mindanao.
MILF mengatakan memprotes penangkapan Eduard Guerra dan juga menyurati Malaysia, yang merupakan pe perantara pembicaraan damai, mengatakan bahwa Eduard Guerra telah disiksa untuk mengakui tuduhan palsu terlibat terorisme.
"Kami telah mengajukan protes kepada pemerintah Filipina dan menginformasikan kepada Malaysia tentang penangkapan Eduard Guerra. Dia adalah seorang pejabat senior MILF Komite Sentral dan semua dakwaan terhadap dirinya adalah palsu, "kata Von Al Haq, juru bicara untuk kelompok MILF.
Dia mengatakan Guerra ditangkap akhir bulan lalu di Bandara Internasional Davao dalam perjalanan ke Swiss untuk menghadiri Rapat Dewan Hak Asasi Manusia PBB atas undangan dari sebuah organisasi nonpemerintah internasional.
MILF menuntut pembebasan segera Guerra yang sedang ditahan di sebuah pangkalan militer di Manila. "Eduard Guerra telah disiksa dan tidak diizinkan untuk bertemu dengan pengacara atau anggota keluarganya," kata Al Haq.
..Eduard Guerra telah disiksa dan tidak diizinkan untuk bertemu dengan pengacara atau anggota keluarganya..
Dia mengatakan MILF juga mengesahkan resolusi mengutuk penangkapan Guerra. Resolusi tersebut ditandatangani oleh Muhammad Ameen, ketua Komite Sentral MILF, dan Ghazali Jaafar, Wakil Ketua MILF untuk Urusan Politik.
Resolusi itu menganggap penangkapan Guerra sebagai "pukulan langsung terhadap pemulihan awal negosiasi di Kuala Lumpur, Malaysia" dan menggambarkannya sebagai pelanggaran terang-terangan terhadap kesepakatan gencatan senjata antara Manila dan MILF.
Murad Ebrahim, ketua MILF, mengirim surat kepada fasilitator perundingan damai Malaysia, Datuk Othman bin Abdulrazak, dan mengangkat isu penangkapan dan implikasi yang serius terhadap pemulihan awal perundingan perdamaian.
Pihak berwenang menuduh Guerra sebagai orang dibalik serangkaian pemboman di provinsi Sarangani dan General Santos City di Mindanao.
Tidak ada pernyataan segera dari polisi atau militer tentang tuduhan MILF. Manila telah membuka pembicaraan damai dengan MILF dalam upaya untuk mengakhiri pertempuran berdarah di Filipina selatan. (ME)