BAGHDAD, IRAK (voa-islam.com) - Seorang tahanan Al-Qaeda, yang dituduh mendalangi pengepungan berdarah gereja Baghdad tahun lalu menyambar pistol polisi di pertengahan interogasi dan memimpin pemberontakan penjara yang menewaskan 17 orang, sembilan polisi Irak, termasuk seorang jenderal, dan 8 tahanan Al-Qaeda, kata para pejabat Ahad (08/05/2011).
Insiden itu terjadi saat keamanan diperketat di Irak dimana otoritas setempat takut akan pembalasan dari cabang lokal Al-Qaeda setelah meninggalnya Sheikh Usamah Bin Ladin dalam serangan pasukan khusus AS di Pakistan pada hari Ahad.
Di antara mereka yang tewas di penjara itu adalah Brigadir Jenderal polisi Moayed al-Saleh, kepala kontra-terorisme untuk kawasan pusat Karrada, Baghdad, seorang letnan kolonel, dan seorang letnan satu dan enam polisi lainnya, seorang pejabat anti-terorisme senior mengatakan, yang berbicara tanpa menyebut nama.
Seorang pejabat kementerian dalam negeri, yang tidak mau disebutkan namanya, membenarkan korban tewas dari polisi.
Menurut pejabat kontra-terorisme, Hudzaifa al-Batawi, Amir Al-Qaeda Baghdad, yang dituduh merencanakan pengepungan 31 Oktober di sebuah gereja Baghdad yang menewaskan 46 sandera dan tujuh anggota pasukan keamanan, sedang diinterogasi karena pejabat intelijen mencari kemungkinan serangan setelah gugurnya Usamah Bin Ladin.
Al-Batawi, yang ditangkap pada 27 November, berhasil merebut senjata dari letnan pertama yang menanyainya dan menembaknya hingga mati, sebelum mengambil sandera dan melepaskan sekelompok tahanan Al-Qaeda.
Para tahanan bergerak menuju ke kantor Saleh dan menembaknya di kepala.
..Al-Batawi, yang ditangkap pada 27 November, berhasil merebut senjata dari letnan pertama yang menanyainya dan menembaknya hingga mati..
Pada titik itu, mereka menemukan simpanan senjata dan granat, dan setelah membunuh seorang letnan kolonel, lima dari mereka berusaha untuk keluar dari penjara dengan masuk ke sebuah kendaraan polisi.
Sebelum mereka bisa melarikan diri, bala bantuan keamanan datang dan membunuh kelompok yang berusaha meloloskan diri tersebut, kata pejabat kontra-terorisme.
Sisanya berlindung di dalam penjara dan pemberontakan terus berlanjut hingga semua anggota kelompok itu gugur pada pukul 4:30 pagi pada hari Ahad.
Menteri Luar Negeri Irak Hoshyar Zebari, saat berkunjung ke Tunisia Sabtu, mengatakan "kemungkinan" bahwa Al-Qaeda bisa merencanakan serangan di Irak untuk membalas kematian Sheikh Usamah Bin Ladin.
Pasukan keamanan nasional Irak memperketat keamanan setelah serangan bom mobil di sebuah kantor polisi di Hilla, selatan Baghdad, pada hari Kamis (05/06/2011) yang menewaskan 24 polisi dan melukai 72 lainnya.
Kekerasan di Irak turun sejak puncaknya pada tahun 2006 dan 2007, tetapi serangan tetap umum terjadi. Sebanyak 211 orang tewas dalam kekerasan pada April, menurut angka resmi. (aa/bp)