Voa-Islam.com - Seorang anggota Al-Qaeda yang dekat dengan pemimpin Al-Qaeda Irak yang telah gugur Sheikh Abu Mush'ab Al-Zarqawi, telah dibebaskan dari tahanan Iran dan baru-baru ini kembali ke Afghanistan untuk memerangi pasukan NATO dan Afghanistan.
Setelah delapan tahun dalam tahanan Iran, Salahuddin Al Maqdisi telah kembali ke Afghanistan dan sekarang "menyusul singa-singa Al-Qaeda dan Taliban," menurut sebuah pernyataan yang diterbitkan pada situs web jihad dan diterjemahkan oleh SITE Intelligence Group. Salahuddin adalah saudara Abu Muhammad Al-Maqdisi, seorang ulama terkemuka Islam dari Yordania yang membimbing Abu Mush'ab Al-Zarqawi.
Selain pernyataan itu, beberapa gambar dari Salahuddin yang diposting pada website, menunjukkan dirinya tengah memegang senapan serbu AK-47, duduk di sebuah senapan mesin berat, dan melihat ke dalam tabung mortir.
Salahuddin telah bekerja sama dengan Al-Qaeda selama setidaknya 13 tahun. Dia pertama kali meninggalkan Yordania pada tahun 1999 dan pergi ke Herat, Afghanistan, "dimana Sheikh Abu Musab al Zarqawi." mendirikan kamp pelatihan Zarqawi di Herat, Afghanistan, dekat perbatasan Iran.
Salahuddin tinggal di Afghanistan sampai jatuhnya pemerintahan Taliban, kemudian melanjutkan perjalanan dengan Zarqawi ke Iran dan kemudian Irak utara.
..Dia "menghabiskan lebih dari 8 tahun di penjara Iran dan menjalaninya dengan kesabaran dan mengharapkan pahala dari Allah..
"Dia tinggal di sana sampai jatuhnya pemerintahan Taliban, dan setelah itu ia pergi dengan Sheikh Abu Mush'ab Al-Zarqawi ke Iran dan kemudian ke Kurdistan Irak, di mana saudara dari Ansar al-Islam berada. Dia tinggal di sana selama beberapa bulan dan Kemudian kembali ke Iran untuk suatu tugas tertentu ...," kata pernyataan itu. Tidak ada informasi lebih lanjut yang diberikan tentang "tugas" yang ia lakukan di Iran.
Salahuddin kembali ke Iran, dan ditahan oleh pasukan keamanan Iran "kira-kira 10 bulan" setelah memasuki negara itu. Dia "menghabiskan lebih dari 8 tahun di penjara Iran dan menjalaninya dengan kesabaran dan mengharapkan pahala dari Allah," sesuai dengan pernyataan itu.
Iran diketahui telah menempatkan sejumlah pemimpin Al-Qaeda, koperasi, dan keluarga mereka dalam tahanan setelah banyak dari mereka yang meloloskan diri dari Afghanistan setelah invasi AS dan penggulingan Taliban dari kekuasannya yang sah pada tahun 2001-2002. Namun para pemimpin tinggi Al-Qaeda serta agen lapangannya, termasuk Saif Al Adel, yang kini menjabat sebagai pemimpin sementara Al-Qaeda setelah meninggalnya Sheikh Usamah Bin Ladin, dan Saad bin Laden, diketahui merencanakan dan melaksanakan serangan di wilayah tersebut saat berada dalam tahanan Iran.
Dalam beberapa tahun terakhir, Saif Al-Adel, Saad Bin Usamah Bin Ladin, Hamza Bin Usamah Bin Laden, Sulaiman Abu Ghaith, Abu Hafsh Al Mauritania, serta puluhan lainnya dari para pemimpin dan agen Lapangan Al-Qaeda, beserta anggota keluarga mereka telah dibebaskan dari tahanan Iran dan bergabung kembali ke kelompok mereka di Afghanistan dan wilayah suku Pakistan dekat perbatasan Afghanistan untuk melakukan jihad melawan pasukan asing dan antek-anteknya. (up/lwj)