Pasca syahidnya Syaikh Salamat Hasyim Rahimahullah tahun 2003 di kem Mineral karena serangan bom pesawat Philipina, lanao del Sur, kepemimpinan MILF (Moro Islamic Liberation front) diteruskan oleh Al-Haj Murod Ebrahim. Namun dalam perjalanan kepemimpinan dalam satu decade ini justru terjadi kemunduran demi kemunduran yang menyebabkan terpecahnya organisasi perlawanan MILF menjadi faksi-faksi yang lebih kecil.
Paling tidak saat ini ada lima faksi yang eksis melakukan aktivitas di berbagai kawasan di Mindanao, Philipina selatan. Tiga di antara faksi yang besar yaitu, Faksi MILF yang dipimpin Oleh Al-Haj Murod Ebrahim di beberapa area yang terpisah di Mindanao, Faksi Aleem Aziz Mimbantas di Lanau del Norte, dan Faksi Commander Kato di sentral Mindanao.
Commander Kato di sentral Mindanao memiliki kedekatan sejarah dengan Syaikh Salamat Hasyim rahimahullah. Di antara mereka para tokoh awal yang menjadi pelopor berdirinya MILF dahulu pada masa kepemimpinan Syaikh Salamat Hasyim. Karena itu Commander Kato memiliki ketegasan metode perjuangan yang menjadikannya saat ini obor penyemangat bagi bangsa Moro untuk tetap melakukan perlawanan bersenjata melawan Filipina.
Commander Kato memiliki latarbelakang pemahaman Islam yang cukup, hingga ia bisa memilih cara-cara metode perjuangan yang tetap berpegang dengan syariat Islam, berbeda dengan MILF dengan Al-Haj Murod yang telah ditinggalkannya, selalu tergantung dengan irama Pemerintah Philipina, sehingga yang terjadi kehancuran organisasi pembebasan Moro MILF secara bertahap, tanpa disadari oleh central committee MILF (tokoh-tokoh teras MILF).
...Kemajuan perang BIFF yang begitu pesat, maka gabungan Filipina-Amerika memasukkan BIFF ini ke dalam target baru operasi mereka...
Gagalnya perundingan damai antara MILF pimpinan Al-Haj Murod Ebrahem dengan Goverment of the Philippine pada tahun 2008 lalu, telah mencetuskan perang baru di pulau Mindanao yang kebanyakan di diami oleh suku-suku muslim Maguindanao, Maranao dan Iranon.
Tokoh-tokoh Ulama MILF yang notabene pengikut setia pemimpin MILF yang telah meninggal dunia syaikh Salamat Hashim rahimahullah, Mendapatkan alasan kuat untuk melakukan manuver dan menyerang kem-kem tentara terutama kota-kota yang berada di sekitar provinsi Maguindanao dan Lanao del Sur.
Ustadz Amiril Umbra Kato, Komandan Divisi 105 di Maguindanao telah menyerang kem-kem tentara di daerah Maguindanao, Midsayap, Sultan Kudarat, Kidapawan dan North Cotabato (Cotabato Utara). Kemudian perang besar berkecamuk. Korban berjatuhan. Tentara Goverment of the Philippine, Armed Force of the Philippine (AFP) mengalami kerugian besar atas serangan-serangan telak yang tak di duga sebelumnya ini.
Amiril Umbra Kato, Pemimpin BIFF Sosok Hero Jihad
Pasca serangan-serangan itu, Ustadz Amiril Umbra Kato menjadi figur baru 'Hero Jihad' dan momok yang ditakuti oleh musuh, yaitu pemerintah Filipina. Kemudian Ust Amiril Umbra Kato melepaskan diri MIF dan membentuk BIFF (Bangsamoro Islamic Freedom Fighter/Pejuang Pembebesan Islam Bangsa Moro). Karena itu BIFF memulai perjuangannya di Mindanao sejak 2008 yang lalu.
Bersamaan dengan serangan-serangan yang meluas ini, Komander Abdurrahman Bravo, Komandan Divisi 113 wilayah Lanao del Norte, juga melakukan penyerangan-penyerangan ke Kauswagan. Kemudian perang bergolak ke area-area di wilayah Lanao del Norte dan Lanao del Sur.
...Pasca serangan-serangan itu, Ustadz Amiril Umbra Kato menjadi figur baru 'Hero Jihad' dan momok yang ditakuti oleh musuh...
Panasnya suhu perang ini telah memaksa Tentara Amerika di Filipina Selatan untuk memindahkan konsentrasi latihan bersama antara tentara Filipina dengan Amerika. Nama latihan bersama itu adalah Balikatan Exercise, yang bertujuan untuk memburu kekuatan mujahidin Abu Sayyaf grup yang bergerilya di daerah Jolo dan Basilan.
Dengan berbagai serangan dan kemajuan perang yang di capai oleh BIFF yang begitu pesat dan menyebabkan kerugian besar di pihak pemerintah Philipina, maka kemudian operasi latihan gabungan Filipina-Amerika juga memasukkan BIFF ini ke dalam target baru operasi mereka. bersambung [Abu Yusuf/voa-islam.com]
Baca berita terkait: