QUNEITRA, SURIAH (voa-islam.com) - Pejuang oposisi Suriah yang memerangi pasukan yang setia kepada rezim Presiden Bashar Al-Assad telah mengambil alih perlintasan Quneitra di jalur gencatan senjata Israel-Suriah di Dataran Tinggi Golan, radio militer melaporkan pada hari Kamis (6/6/2013), mengutip para pejabat militer.
"Militer Israel menegaskan bahwa penyeberangan Quneitra telah jatuh ke pemberontak," kata radio.
Dihubungi oleh AFP, seorang jurubicara militer menolak untuk mengomentari laporan yang mengacu pada titik persimpangan di bagian tengah dari dataran tinggi strategis tersebut.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, sebuah kelompok berbasis di Inggris yang telah memantau dua tahun konflik Suriah, juga mengatakan pemberontak merebut perlintasan Quneitra setelah menyerang dan bentrok dengan pasukan pemerintah Suriah.
Baik Observatorium dan stasiun radio Israel mengatakan pertempuran sengit masih berlangsung di kota dengan nama yang sama, yang terletak dekat dengan perbatasan.
Sumber-sumber keamanan Israel mengkonfirmasi ada baku tembak di daerah persimpangan, tapi mengatakan itu belum mungkin untuk mengatakan apakah itu telah diambil alih.
"Mereka sedang tembak-menembak di sana," kata satu sumber kepada AFP. "Insiden ini sedang berlangsung sehingga sangat sulit untuk mengatakan siapa yang memegang kendali di sana."
Ia mengatakan militer telah memperingatkan petani untuk tidak mendekati daerah itu dan bahwa jumlah yang tidak menententukan jumlah pasukan pemerintah Suriah telah dibawa ke sebuah rumah sakit di Israel utara untuk pengobatan.
"Ada juga rupanya mereka yang terluka parah di antara pasukan Suriah yang telah dibawa ke rumah sakit di Safed," katanya.
Seorang juru bicara rumah sakit Ziv di Safed tidak dapat mengkonfirmasi atau menyangkal laporan itu, merujuk semua pertanyaan kepada militer.
Dalam tiga bulan terakhir, sedikitnya 16 orang terluka dalam perang saudara yang melanda negara itu yang telah melintasi perbatasan dan menerima perawatan medis di rumah sakit, yang terletak di kota Galilea utara Safed.
Israel merebut bagian besar dari dataran tinggi strategis dari Suriah pada Perang Enam Hari tahun 1967 dan mencaploknya pada tahun 1981, dalam sebuah langkah yang tidak pernah diakui oleh masyarakat internasional. (an/tds)