AFGHANISTAN (voa-islam.com) - Tiga tentara Amerika Serikat tewas pada Selasa (23/7/2013) ketika seorang pembom jibaku dari kelompok Taliban yang manaiki seekor keledai meledakkan dirinya dekat sebuah konvoi militer di Afghanistan tengah, kata para pejabat.
Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) - NATO mengkonfirmasi jumlah dan kebangsaan tentara yang tewas dalam peristiwa tersebut.
Sumber-sumber keamanan setempat mengatakan seorang penerjemah Afghanistan juga telah kehilangan nyawanya dan beberapa tentara lokal terluka selama serangan itu.
Kelompok pejuang Islam Taliban menyatakan bertanggung jawab atas serangan di wilayah Sultankhel tersebut. Seorang jurubicara kelompok itu, Zabihullah Mujahid, mengatakan 14 tentara AS tewas dan banyak lainnya terluka.
Lebih dari satu dekade perang mahal pimpinan Amerika di Afghanistan telah gagal mengakhiri militansi pejuang Islam di negara itu dan Amerika Serikat yang memiliki ribuan pasukan di lapangan di Afghanistan kini mencoba untuk duduk untuk melakukan pembicaraan dengan pejuang Taliban.
Telah ada lonjakan dalam jumlah serangan pejuang Islam terhadap pasukan Afghanistan, pasukan asing, dan warga sipil di negara yang dilanda perang tersebut dalam beberapa bulan terakhir.
Menurut icasualties.org website, lebih dari 101 tentara asing, sebagian besar personel tentara AS, telah kehilangan nyawa mereka di Afghanistan tahun ini saja.
Namun, 2010 tetap tahun paling mematikan bagi korban militer asing dengan korban tewas 711.
Pasukan pimpinan AS dan pasukan Afghanistan terjerumus dalam serangan pejuang Taliban pada hampir setiap hari.
Meningkatnya jumlah korban militer di Afghanistan telah menyebabkan kemarahan meluas di AS dan negara-negara anggota NATO lainnya, mengurangi dukungan publik untuk perang Afghanistan.
Hingga kini telah banyak anggota Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF)-NATO yang berencana mempercepat menarik pasukan mereka sebelum batas penarikan menyeluruh seluruh kekuatan tempur asing pada 2014 nanti. (st/ptv)