BEIRUT, LIBANON (voa-islam.com) - Dua pelaku bom jibaku dari kelompok Al-Qaidah meledakkan diri di sebuah pos militer di kota Nabk Suriah hari Rabu (20/11/2013), menghentikan sebuah gerak maju oleh pasukan pemerintah dekat perbatasan Suriah-Libanon, kata para aktivis.
Serangan jibaku tersebut datang sehari setelah pasukan yang setia kepada Presiden Bashar Al-Assad membuat kemajuan di Qalamoun wilayah utara Damaskus.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris mengatakan pembom jibaku menyerang pos pemeriksaan militer dengan mobil sarat bahan peledak.
Kelompok aktivis itu mengatakan ledakan tersebut bertepatan dengan serangan pejuang oposisi di dekat kota yang dikuasai pemerintah, Deir Atiyeh, yang sebelumnya tidak pernah terlibat dalam pertempuran.
"serangan terhadap pos pemeriksaan ini tampaknya telah dihentikan sementara gerak maju tentara," kepala Observatory, Rami Abdel-Rahman, mengatakan.
Serangan oleh Negara Islam Irak dan Suriah Raya (ISIS) dan Jabhat Al-Nusrah, dua kelompok afiliasi Al-Qaidah, datang setelah pejuang oposisi terusir dari desa terdekat Qara pada Selasa.
"Setidaknya tujuh tentara rezim tewas dalam dua serangan [di Nabk] dan lima orang lainnya berada dalam kondisi kritis," kata Abdel-Rahman.
Para pejuang Islam dari Jabhat Al-Nusrah mengatakan kelompok mereka, bersama dengan ISIS, telah mengirimkan ratusan mujahidin untuk ke front Qalamoun dalam beberapa pekan terakhir.
"Bisa jadi ada lebih banyak serangan khusus seperti apa yang Anda lihat hari ini," kata seorang sumber terkait dengan Jabhat Al-Nusrah yang menolak disebutkan namanya." Rezim ini memiliki kesempatan yang lebih baik untuk menang, namun para pejuang telah menyiapkan beberapa kejutan dengan bantuan Allah". (st/tds)