View Full Version
Kamis, 20 Mar 2014

Kepala Distrik Polisi Afghanistan Tewas dalam Serangan Taliban di Jalalabad

JALALABAD, AFGHANISTAN (voa-islam.com) - Pejuang Taliban menewaskan sedikitnya 11 orang, termasuk seorang kepala distrik polisi dan melukai 22 lainnya dalam serangan bom jibaku dan baku tembak di sebuah kantor polisi di timur kota Jalalabad Afghanistan pada awal Kamis (20/3/2014) pagi, kata polisi dan pejabat kesehatan.

Serangan di salah satu kota utama di Afghanistan itu muncul menjelang pemilihan presiden pada tanggal 5 April, dan menunjukkan tekad mujahidin Taliban untuk mengganggu pemungutan suara.

Serangan itu dimulai dengan dua ledakan sebelum fajar yang menargetkan kantor polisi dan lapangan di dekatnya, dekat dengan komplek yang digunakan oleh organisasi-organisasi internasional termasuk PBB.

Serangan awal dilakukan oleh dua pembom jibaku,  salah satu dari mereka mengendarai kendaraan bajaj.

Pasukan koalisi NATO di Afghanistan mengirim helikopter tempur untuk mendukung pasukan keamanan Afghanistan ketika baku tembak berkobar selama lebih dari tiga jam sebelum mereka mampu untuk membersihkan daerah itu dari para mujahidin yang tersisa.

Polisi mengklaim mereka menembak mati enam pejuang Taliban, dan mereka semua mengenakan rompi jibaku.

"Dari serangan hari ini di Jalalabad sejauh ini, kami telah menerima 11 mayat dan 22 orang terluka," kata kepala rumah sakit provinsi, Humayoun Zahir, kepada Reuters.

Seorang kepala polisi distrik antara mereka yang tewas, menurut Fazel Ahmad Shirzad, kepala polisi untuk provinsi Nangahar. Sedangkan mereka yang terluka termasuk seorang Afghan yang ditugaskan untuk pengamanan detail bagi staf PBB. Selain itu kantor radio dan televisi penyiaran lokal juga rusak dalam serangan itu, menurut sumber keamanan.

Taliban menyatakan bertanggung jawab dalam pesan teks yang dikirim kepada media.

Kelompok mujahidin Taliban, yang telah mengancam akan membunuh siapa pun yang berpartisipasi dalam pemilu karena dianggap membantu orang kafir, telah meningkatkan serangan di daerah-daerah padat penduduk termasuk ibukota Kabul sejak awal tahun ini. (by/reuters)


latestnews

View Full Version