PAKISTAN (voa-islam.com) - Kelompok mujahidin Taliban di Afghansitan telah mencapai sebuah kesepakatan dengan Therik-e-Taliban Pakistan (TTP) untuk melakukan operasi militer bersama di Afghaanistan.
Kesepakatan rahasia antara Taliban Afghanistan dan Taliban Pakistan itu terjadi saat kelompok mujahidin Taliban di Pakistan mengumumkan sebuah gencatan senjata dengan pemerintah di Islamabad.
Kelompok Taliban Pakistan telah didesak oleh kelompok mujahidin Afghanistan dan jaringan Haqqani dalam upaya untuk mengamankan basis-basis pejuang Islam yang digunakan untuk melancarkan serangan lintas batas, para komandan mujahidin dan seorang sumber keamanan mengatakan pada Reuters.
Seorang komandan Taliban Pakistan dikutip Reuters mengatakan," Kami perlu untuk fokus pada Afghanistan. Ini adalah waktu yang sangat krusial bagi kami dan jika operasi Waziristan Utara berjalan ke depan, kami akan kehilangan banyak mujahidin kami.
Para pejabat Pakistan dan komandan Tehrik-e-Taliban Pakistan (TTP) untuk pertama kali bertemu di Miranshah pada hari Senin lalu untuk mengadakan pembicaraan damai.
Sementara itu, banyak yang meyakini bahwa gencatan senjata dengan mujahidin Pakistan mungkin selubung untuk memberikan kelompok pejuang Islam Pakistan itu kesempatan untuk berkumpul kembali dan juga bekerja sama dengan Taliban Afghanistan dan jaringan Haqqani untuk meningkatkan serangan di Afghanistan menjelang pemilu.
Kelompok mujahidin Taliban di Afghanistan mengumumkan awal bulan ini untuk menggunakan semua kekuatan yang mereka miliki untuk mengganggu pemilihan presiden dan dewan provinsi yang dijadwalkan akan diselenggarakan pada tanggal 5 April. Kelompok ini juga memperingatkan untuk menargetkan semua pekerja pemilu, aktivis , penelepon, aparat keamanan dan kantor-kantor di seluruh negeri.
Taliban menganggap pemilu adalah plot kotor terbaru dari para penjajah, khususnya Amerika untuk menciptakan kepala negara yang tampaknya seorang Afghan tetapi akan memiliki mentalitas, visi, perbuatan, keyakinan dan cita-cita Amerika sementara secara terbuka bertentangan dengan ajaran agama Islam yang jelas. Menurut Taliban pemilu juga merupakan metode tidak langsung untuk memperpanjang kehadiran dan pendudukan mereka di Afghanistan setelah mereka gagal menduduki negeri itu melalui invasi militer langsung. (by/kp)