View Full Version
Senin, 14 Apr 2014

Daulah Islam Implementasi Dari Jamaah Kaum Muslimin

Ditulis oleh : Abu al-Maqdisi

(Pendukung Daulah Islam Iraq dan Syam dari Aceh)

Sejarah masa awal Islam pada masa Rasulullah adalah Islam di bawah naungan satu jamaah, dan amir dari jamaah tersebut adalah Rasulullah. Islam itu ibarat satu bangunan masjid yang di dalamnya orang shalat berjamaah dan di pimpin oleh seorang imam. Jika imam ruku’ maka ma’mum di belakang juga ruku’. Beginilah gambaran Islam pada masa Rasulullah dan para sahabat, sehingga tidak ada perpecahan dalam tubuh umat Islam. Implementasi dari jamaah rasulullah tersebut lahir Daulah Islamiyah pertama yang secara resmi di dirikan di kota Madinah.

Inilah zaman generasi yang terbaik, mereka paham dengan inti ajaran Islam. Dan zaman merekalah Islam jaya sampai di kenal ke seluruh penjuru dunia. Perintah umat Islam untuk hidup dalam satu jamaah itu telah termaktub dalam surah Ali Imran ayat 103:

“Dan berpegang teguhlah kamu sekalian dengan tali Allah secara berjamaah dan janganlah kamu sekalian berpecah belah, dan ingatlah nikmat Allah atas kamu semua ketika kamu bermusuh- musuhan maka Dia (Allah) menjinakkan antara hati-hati kamu maka kamu menjadi bersaudara sedangkan kamu diatas tepi jurang api neraka, maka Allah mendamaikan antara hati kamu. Demikianlah Allah menjelaskan ayat ayatnya agar kamu mendapat petunjuk”

 

Awal mula timbul perpecahan umat Islam pertama sekali adalah pada masa Ali bin Abi Thalib, yaitu pertama pemberontakan Muawiyah bin Abu Sofyan terhadap khalifah Ali bin Abi Thalib. Akan tetapi Ali telah lebih dulu memerintah kepada Muawiyah sebagaimana disebut dalam Al Bidayah wa An Nihayah, Sesampainya di Kufah, Amirul Mukminin mengutus sahabat Jarir bin Abdullah al-Bajali kepada Muawiyah, untuk kembali menyeru agar Muawiyah melakukan baiat, dan memberi kabar bahwa kalangan Muhajirin dan Anshar telah membaiatnya, Utusan ini kembali ke Kufah dengan memberi kabar, bahwa Muawiyah enggan melakukan baiat, dikarenakan belum ditegakkan hukum hadd kepada orang yang pembunuh Utsman.

Perpecahan tersebut sampai menimbulkan peperangan yang memakan korban kaum muslimin begitu banyak. Tetapi fitnah tersebut berhasil di selesaikan melalui sebuah perjanjian tahkim yang akhirnya Ali di pecat menjadi khalifah dan di angkat Muawiyah bin Abu Sufyan sebagai khalifah pengganti. Walaupun Perjanjian itu berat sebelah, Ali tetap menerima demi kesatuan jamaah umat Islam walau siapapun pemimpinnya.

Malah kemudian Pengikut Ali keluar dari jamaah kaum muslimin karena tidak mau manerima keputusan tahkim, mereka kelompok yang mengkafirkan Ali dan Muawiyah dengan Alasan dalam perjanjian tahkim tidak sesuai dengan syariat islam, dan kelompok tersebut di beri nama dengan khawarij. Kemudian lahir kelompok satu lagi yang tidak mengakui kekhalifahan Muawiyah, mereka menganggap Muawiyah mengkhianati Ali bin Abi Thalib dalam perjanjian tahkim, kelompok ini kemudian hari diberinama dengan kelompok Syiah. Setelah Ali bin Abi Thalib wafat kelompok tersebut wafat mengangkat Hasan bin Ali menjadi khalifah, tapi Hasan juga mempunyai akhlak yang mulia sebagaimana akhlak ayahnya, beliau menyerahkan kekuasaan pada khalifah Muawiyah supaya umat Islam tetap dalam satu jamaah dan dipimpin oleh seorang Imam. Tetapi Hasan memberi syarat pada Muawiyah bahwa jika ia wafat kekuasaan tidak diserahkan kepada keturunannya tapi diserahkan kepada kaum muslimin untuk mengangkat khalifah baru. Lagi-lagi Muawiyah tidak menempati janji beliau mengangkat anaknya Yazid bin Muawiyah menjadi kahlifah umat Islam. Maka kelompok pendukung Ali memberontak kembali, dan berencana mengangkat Husein bin Ali sebagai khalifah. sehingga terjadilah peristiwa padang Karbala. Sehingga kelompok yang keluar dari jamaah kaum muslimin menjadi dua kelompok yaitu Khawarij dan Syiah.

Setelah wafatnya Yazid bin Muawiyah umat Islam mengangkat kembali khalifah melalui kesepakan bersama, artinya Kekahlifahan kembali normal. Kekhalifahan umat Islam terus berlalu dan hingga sampailah pada masa Kekhalifahan Malik bin Marwan mencoba mempesatukan kembali umat Islam yang telah keluar dari jamah kaum muslimin dengan slogan al-sunnah wal al-jamah, yang kemudian karena susah mengucapkan disebutlah ahlus sunnah wal jamaah. Akan tetapi usaha tersebut tidak berhasil karena Syiah tetap menganggap bahwa kekhalifahan Malik bin Marwan adalah penerus dari kekhalifahan Muawiyah bin abu Sufyan.

Kekhalifahan umat Islam terus bergulir hingga sampai kepada kekhalifahan Turki Usmaniyah. Melalui sebuah konspirasi zionis internasional, sehingga tepat pada tahun 1924 M Seorang yahudi yang berpura-pura masuk Islam yaitu Kamal Altartuk membubarkan kekhalifahan Turki Usmaniyah. Maka tamatlah riwayat Jamaah kaum muslimin.

Sehingga mulailah orang-orang kafir menjajah negeri-negri kaum muslimin dan mengantikan ideologi Islam dengan ideologi kafir dan membuat negeri-negeri umat Islam terpecah belah dengan bendera nasionalisme masing-masing dalam sebuah perjanjian yang dinamakan dengan perjanjian sykes picot.

Orang-orang Islam yang sadar dengan penjajahan kafir, mencoba bangkit kembali memperjuangkan kembali kekhalifahan umat Islam yang telah runtuh dengan cara memerangi orang kafir di negeri-negeri kaum Muslimin. Dengan membuat jamah-jamah kecil atau disebut dengan tahzim. Sebagai contoh tahzim-tahzim yang di kenal luas oleh masyarakat ialah Ikhwanul muslimin yang dipimpin oleh Hasan al-Bana, Hizbut Tahrir yang dipimpin oleh Taqiyyuddin An Nabhani, Kemudian setelah perang di Afghanistan lahir sebuah tahzim yang bernama al-Qaeda yang dipimpin oleh Usamah bin Laden.

Perjuangan demi perjuangan umat islam belum juga berhasil mendirikan kembali Daulah Islamiyah, karena tidak ada satu wilayahpun yang bebas dari penjajahan orang-orang kafir. Kalaupun ada wilayah yang sudah di bebaskan seperti di afghnistan tahzim Taliban, al-Qaeda di Mali tetapi mereka belum berani mendeklarasikan Daulah Islamiyah.

Pada tahun 2003 Amerika dan sekutu mengivansi Iraq dengan tuduhan bahwa pemerintah Saddam Husein memiiki senjata pemusnah massal. Sehingga terjadilah konflik secara besar-besaran menentang Amerika, walupun Saddam Husein telah dihukum mati, tapi umat Islam tidak memberi satu jengkalpun tanah Iraq kepada Amerika dan sekutunya. Sehingga lahirlah berbagai macam jamaah-jamaah jihad dengan tujuan menentang Amerika. Kemudian lahir konsep berdasarkan musyawarah bersama antara tahzim jihad untuk mendeklarasikan Daulah Islamiyah.

Sehingga pada tanggal 23 Ramadhan 1427 H atau bertepatan tanggal 15 Oktober 2006 M, berbagai kelompok dan jamaah Jihad di Iraq memproklamasikan berdirinya Daulah Islam Iraq. Kelompok-kelompok jihad tersebut diantaranya:

1.Jaisy Ath Thaifah Al manshurah, 2.Saroya Ansharut Tauhid, 3.Saroya Jihad Islam, 4.Saroya Al Ghuraba’, 5.Kataib Al Ahwaal, 6.Jaisy Ahlus Sunnah Wal Jama’ah, 7.Kataib Al Murabithin, 8.Tanzdim Al Qa’ida fii Biladir Rofidain, 9.Harakah Fursanut Tauhid, dan 10. Jundu Millah Ibrahim. Selain satuan-satuan dan jamaah-jamaah Jihad di atas, pendeklarasian Daulah Islam Iraq ini juga di dudukung oleh berbagai kabilah di Iraq diantaranya: 1. Kabilah Ad Dulaim, 2. Kabilah Al jabbur, 3. Kabilah Al Ubaid, 4. Kabilah Juba, 5. Kabilah Qois, 6. Kabilah Azza, 7. Kabilah Al Thoi, 8. Kabilah Al Janabiyin, 9. Kabilah Al Musyahadah, 10. Kabilah Al Dainiyah, 11. Bani Zaid, 12. Kabilah Al Mujamaa’, 13. Bani Syammar, 14. Kabilah Inaza, 15. Kabilah Al Suwaidah, 16. Kabilah An Nu’aim, 17. Kabilah Khazraj, 18. Bani Al Hilm, 19. Kabilah Al Buhairat, 20. Bani Hamdan, 21. Kabilah As Sa’adun, 22. Kabilah Al Ghonim, 23. Kabilah Al Sa’adiyah, 24. Kabilah Al Ma’awid, 25. Kabilah Al Karabla, 26. Kabilah Al Salman, 27. Kabilah Al Qubaysa.

Kemudian diangkatlah Amir mukminin Daulah Islam yaitu Abu Umar Al Quraisy al-Husaini al-Baghdadi. Dan setelah beliau wafat digantikan oleh Amirul mukminin Syaikh Abu Bakar Al-Baghdadi. Makan secara Syariat bahwa Daulah Islam telah Sah dan disetujui oleh Ulama-ulama yang ikhlas, termasuk Syaikh Ayman Az Zawahiri Memerintahkan tahzim al-Qaeda di Iraq untuk melebur dalam Daulah Islam. Setelah konflik di Suriah dimulai Daulah Islam memperluas wilayah kekuasaan hingga ke Suriah dan tepat pada tanggal pada tanggal 9 April 2013 M resmi di deklarasikan Daulah Islam Iraq dan Syam. Walaupun secara de yure belum di akui oleh negara lain tetapi sampai dengan awal Maret 2014 secara de facto Negara / Daulah Islam Iraq dan Syam telah menguasai wilayah seluas 400.000 km2 (400 ribu km2) meliputi wilayah di Iraq dan Suriah. Untuk sementara ini Kota Raqqah di Suriah dianggap sebagai ibu kota Negara (wikipedia)

Dan dengan rahmat Allah swt Jamaah kaum muslim yang telah runtuh kembali tegak, Umat Islam telah memiliki kembali Imamnya yaitu Amirul mukminin Syaikh Abu Bakar Al-Baghdadi. Maka Rasulullah memerintahkan kepada umat Islam untuk bersatu kembali dalam satu jamaah. Sebagaimana sabdanya:

Berpegang teguhlah pada al-jamaah dan tinggalkan kekelompokan. Karena setan itu bersama orang yang bersendirian dan setan akan berada lebih jauh jika orang tersebut berdua. Barangsiapa yang menginginkan bagian tengah surga, maka Berpegang teguhlah pada al-jamaah Barangsiapa merasa senang bisa melakukan amal kebajikan dan bersusah hati manakala berbuat maksiat maka itulah seorang mu’min” (HR. Tirmidzi)

Bahkan Rasulullah memerintahkan memerangi orang-orang yang memisahkan diri dari jamaah kaum mslimin, karena memisahkan diri merupakan salah satu bentuk memecah belah umat Islam. Rasulullah bersabda :

Sepeninggalku akan ada huru-hara yang terjadi terus-menerus. Jika diantara kalian melihat orang yang memecah belah al-jamaah atau menginginkan perpecahan dalam urusan umatku bagaimana pun bentuknya, maka perangilah ia. Karena tangan Allah itu berada pada Al Jama’ah. Karena setan itu berlari bersama orang yang hendak memecah belah al-jamaah (HR. As Suyuthi dalam Al Jami’ Ash Shaghir ).


latestnews

View Full Version