IRAK (voa-islam.com) - Satu demi satu kota-kota di Irak selatan mulai jatuh ke tangan mujahidin Negara Islam Irak dan Suriah Raya (ISIS). setelah berhasil menguasai kota terbesar kedua Mosul, kini giliran kota Tikrit yang direbut oleh kelompok tersebut.
Pembebasan kota Tikrit dari pasukan rezim Syi'ah Nuri Al-Maliki tersebut berlangsung pada hari Rabu (11/6/2014), dimana mereka sekaligus membebaskan ratusan orang yang ditahan di penjara-penjara kota tersebut.
"Kota Tikrit jatuh ke tangan militan," kata seorang kolonel polisi tentang nasib ibu kota Provinsi Salahedin itu.
Sumber-sumber keamanan lain mengatakan para pejuang ISIS berkendara dengan lebih dari 60 kendaraan ke Tikrit, kota kelahiran mantan diktator Irak Saddam Hussein, menduduki kantor pusat pemerintah provinsi dan mengibarkan bendera tauhid.
"Pasukan kami terperangkap oleh kejutan; mereka tidak pernah mengira ISIS akan menggunakan kendaraan Humvee polisi dan tentara, kami mengira mereka untuk pasukan pemerintah dan itu sudah terlambat untuk menghentikan mereka, "kata kapten polisi yang melarikan diri dari Tikrit ke kota Samarra.
"Kami memerangi setan dan bukan orang biasa." katanya menambahkan
Sekitar 100 pejuang ISIS mengadakan sujud syukur di pusat kota Tikrit setelah pengambil alihan tersebut
Letak kota kelahiran Saddam Hussein itu memang sangat strategis yaitu tepat di tengah antara ibu kota Baghdad dan kota Mosul, yang sudah terlebih dahulu dikuasai mujahidin.
Sementara itu, seorang brigadir jenderal kepolisian Irak mengatakan kelompok ISIS yang sangat kuat menyerbu kota itu dari arah utara, barat dan selatan.
Sejak Senin lalu ISIS menggelar serangan besar-besaran yang berhasil menduduki sebagian besar wilayah Provinsi Nineveh dan ibu kotanya, Mosul serta sebagian dari kota Kirkuk dan Provinsi Shalahuddin.
Melihat skala operasi termasuk wilayah yang dicakup, ISIS diperkirakan mengerahkan puluhan ribu pasukannya untuk berpartisipasi dalam ofensif terbaru kali ini.
Kemajuan ISIS baru-baru ini di Irak utara dan tengah secara efektif menempatkan kelompok jihad tersebut mengendalikan hampir sepertiga dari negara Irak. ISIS sebalumnya sudah menguasai sebagian besar provinsi barat Anbar yang luas, termasuk ibukota provinsi Ramadi dan beberapa kantong kecil lainnya. (by/tds)