MOGADISHU, SOMALIA (voa-islam.com) - Mujahidin Al-Shabaab di Somalia telah menyatakan bertanggung jawab atas serangkaian serangan di ibukota Mogadishu dan memperingatkan bahwa mereka akan meningkatkan serangan terhadap pasukan keamanan selama bulan suci Ramadhan.
"Mujahidin melakukan operasi di dalam Mogadishu menewaskan beberapa tentara pemerintah murtad," kata juru bicara Al-Shabab Abdul Aziz Abu Musab kepaa AFP, Selasa (1/7/2014).
Dia memperingatkan tentara bahwa kelompok itu akan "menargetkan mereka di jalanan dan di dalam pangkalan mereka."
Lima ledakan dilaporkan terjadi hari Senin, termasuk sebuah bom pinggir jalan yang menewaskan setidaknya dua orang di sebuah pasar.
Sebuah bom mobil setelahnya menewaskan seorang pejabat pemerintah, sementara tiga ledakan lain di pos pemeriksaan menewaskan sedikitnya satu tentara.
"Kami menyerukan kepada tentara murtad untuk menjauh dari jalan-jalan kalau tidak kita akan membunuh mereka satu per satu," kata Abu Musab.
Ancaman itu menggemakan peringatan yang dibuat pekan lalu oleh komandan Al-Shabab di Mogadishu, Sheikh Ali Mohammad Hussein, yang mengatakan bahwa ibukota akan menjadi "garis depan" untuk serangan mereka.
Pejuang Al-Shabab meninggalkan posisi tetap di Mogadishu tiga tahun yang lalu dan sejak itu kehilangan kota-kota besar menyusul tekanan Pasukan Uni Afrika berkekuatan 22.000 tentara yang didukung PBB, yang berjuang memerangi kelompok mujahidin itu bersama tentara pemerintah Somalia.
Tapi mereka masih menjalankan aksinya di petak luas dari pedalaman pedesaan dari mana mereka secara teratur meluncurkan serangan gerilya.
Serangan terbaru Al-Shabab di Somalia telah menargetkan wilayah-wilayah utama pemerintah, atau aparat keamanan, dalam sebuah upaya nyata Al-Shabaab untuk mendiskreditkan klaim oleh pihak berwenang dan pasukan Uni Afrika bahwa mereka memenangkan perang melawan kelompok tersebut. (st/tds)