GAZA CITY (voa-islam.com) - Hamas dan Zionis Israel bersepakat melakukan gencatan senjata selama empat jam. Guna mengevakuasi para korban serangan udara Zionis. Banyak penduduk Gaza yang terluka dan meniggal akibat serangan udara Zionis yang sangat masif beberapa hari ini.
Zionis tidak memilih sasaran, dikabarkan tentara Israel hari menghancurkan rumah sakit yang penuh sesak, di Shuja'iyya yang padat penduduk di bagian timur Kota Gaza, kantor berita Anadolu.
Direktur Al-Wafa Hospital, Basam Ashi mengatakan: "Atileri Zionis dan pesawat tempur Zionis-Israel yang ditempatkan di perbatasan timur Kota Gaza, melakukan pemboman terhadap rumah sakit, dan menghancurkan lantai tiga dan empat rumah sakit, dan menyebabkan hancurnya rumah sakit, kepanikana pasien dan dokter", tutur para pejabat kesehatan.
Ashi mengatakan: "Tentara Israel meminta kami untuk mengevakuasi para pasien dari rumah sakit, tapi kami menolak dan akan melanjutkan pekerjaan kami dan merawat pasien kami", kata Ashie. Dia mengatakan pasien menolak untuk meninggalkan rumah sakit. Sebaliknya, 30 pasien lansia dan staf medis dan perawat dipindahkan ke lantai pertama.
Ashi mengatakan bahwa delapan aktivis solidaritas internasional dari Amerika Serikat, Venezuela, Prancis, Inggris, Swedia dan Spanyol telah tinggal di rumah sakit sejak Jumat dalam upaya untuk melindunginya dari pemboman Israel dan memberikan bantuan kepada pasien usia lanjut.
Rumah sakit ini dijalankan oleh Asosiasi Amal Al-Wafa dan memperlakukan dan merehabilitasi orang-orang dengan kebutuhan khusus dan tempat penampungan dan peduli untuk tunawisma lanjut usia.
Para pemimpin Islam, termasuk Qatar, Tunisia, Turki, dan sejumlah negara lainnya, mengupayakan gencatan senjata, sementara begitu banyak jatuhnya rakyat sipil. Israel tanpa peduli terhadap penduduk sipil. Sementara itu, Amerika Serikat memberikan bantuan $ 353 juta dollar, bagi menghadapi senjata roket Hamas. Kejam AS. (afgh/voa-islam.com)