ISTAMBUL (voa-islam.com) - Zionis-Israel melanggar gencatan senjata dengan melanggar hukum dan perjanjian, tegas Perdana Menteri Turki dan calon presiden Recep Tayyip Erdogan, Sabtu, 2/8/2014.
"Dunia mulai khawatir tentang Gaza setelah lebiih 2000 orang tewas, ratusan anak-anak kehilangan nyawa mereka," tambah Erdogan dalam kampanye pemilu di kota barat laut Balikesir. "Tidak akan ada perdamaian, hukum dan keadilan di dunia, di mana anak-anak dibunuh setiap hari," tambahnya.
Pada hari Jumat, Israel menyatakan bubarnya gencatan senjata kemanusiaan 72 jam di Jalur Gaza, dan hanya berlangsung dua jam, dan Zionis menuduh Hamas membunuh dua tentara Zionis dan menangkap dua tentara lainnya.
Presiden AS Barack Obama menyalahkan Hamas, dan Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon menyerukan pembebasan tentara Zionis tanpa syarat yang diduga diculik oleh faksi-faksi Palestina.
"Lebih dari 2000 orang telah tewas di Gaza. Sekarang Zionis-Israel menangis karena tewasnya salah satu prajuritnya, "kata Erdogan." Anda berbicara tentang salah satu prajurit Zionis yang tewas, tapi siapa yang akan memperhatikan tentang lebih 2000 orang tewas dan lebih dari 9.000 terluka?", tanya Erdogan
Jumlah warga Palestina yang tewas sejak awal gelombang terbaru serangan Israel di Jalur Gaza pada tanggal 7 Juli telah mencapai lebih 2000 pada hari Sabtu, menurut Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza. "Setidaknya 70 warga Palestina tewas dan 100 lainnya terluka dalam pemboman Israel yang sedang berlangsung di Rafah pada Sabtu," kata jurubicara Kementerian Kesehatan Ashraf al-Qodra Anadolu Agency.
*mashadi/wb/voa-islam.com