DAMASKUS (voa-islam.com) - ISIS (Negara Islam Irak dan Suriah) mengambil alih pangkalan militer yang penting Suriah, yaitu Brigade 93, di provinsi Raqa, ungkap Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan pada hari Jumat, 8/8/2014.
"ISIS mengambil alih pangkalan militer Brigade 93, sesudah berlangsung pertempuran dahsyat dan serangan tiga serangkaian bom bunuh diri," kata kepala Observatory Rami Abdel Rahman, dan ia menambahkan bahwa pasukan pemerintah sekarang hanya tinggal menguasai hanya satu di provinsi di bandara Tabqa.
Beberapa pasukan pemerintah sudah ditarik keluar, saat markas Brigade 93 jatuh ke tangan ISIS, pada bulan Juli, tak lama setelah ISIS menguasai pengakalan Divisi 17, di daerah berdekatan, dan setidaknya 85 orang tewas dalam pertempuran, dan sebagian dieksekusi, kata Observatorium yang berbasis di Inggris.
Dikatakan bahwa dalam pertempuran antara pasukan pemerintah dan ISIS yang mengepung markas besar Brigade 93, "36 tentara tewas, beberapa di antaranya dipenggal, sementara yang lain tewas dalam pertempuran atau akibat bom bunuh diri", ungkap sumber Hak Asasi Manusia yang berbasis di London.
Setidaknya anggota ISIs 15 orang tewas, termasuk tiga orang pembom bunuh diri yang meledakkan diri di pintu masuk ke basispada awal serangan pada Rabu malam. "Assad telah berjanji untuk merebut kembali Raqa. Tidak hanya memiliki dia gagal melakukannya, ia telah kehilangan basis nya, "kata Abdel Rahman.
Dibagian lain, Amerika mulai mengerahkan kekuatan militernya di Irak, dan melakukan serangan terhadap posisi-posisi ISIS di Mosul dengan menggunakan artileri. Amerika tersentak akibat orang-orang Kristen di usir dari Mosul. Ratusan ribu lari dari wilayah itu, sesudah ISIS mengeluarkan ultimatum.
Sedangkan Zionis-Israel sudah melakukan pembantaian massal di Gaza, tetapi tidak membuat Presiden Barack Obama tidak terusik hati-nuraninya. Tetap membiarkan Zionis-Israel melakukan pembantaian besar-besar melalui udara, darat, dan laut. Obama benar-benar hatinya telah mati.
jj/aby/voa-islam.