GAZA CITY (voa-islam.com)- Wakil Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyah, meminta Mesir, Zionis-Israel harus bertanggung jawab atas kejahatan perang terhadap warga sipil Palestina, bersamaan gagalnya pembicaraan gencatan senjata di Kairo, Kamis, 21/8/2014.
"Semua orang tahu benar bahwa pembicaraan gencatan senjata di Kairo telah gagal, karena penolakan Israel mencabut blokade terhadap Gaza," kata Haniyah, dan mengutuk Israel yang mengambil keuntungan dari pembicaraan Kairo, guna menutupi kejahatan perang terhadap warga Palestina di Gaza.
"Kami menyarankan siapa pun yang ingin memediasi gencatan senjata, harus waspada terhadap penipuan dan penundaan Israel," katanya.
Haniyah mengatakan tidak ada gencatan senjata yang akan berhasil, kecuali semua tuntutan Palestina terpenuhi, termasuk mengakhiri agresi dan mengakhiri blokade sekali dan untuk semua warga Palestina, tambahnya.
Pejabat Hamas menekankan bahwa kejahatan Israel hanya membuat Palestina lebih kuat dan lebih bersemangat untuk mengembalikan hak-hak mereka yang sah.
"Sejarah telah membuktikan bahwa pembunuhan pemimpin dan pejuang Hamas membuat kuat dan solidaritas bagi warga Palestina, atas kejahatan pendudukan Israel. Hamas cepat membuat tindakan balasan setiap kejahatan yang dilakukan oleh Zionis-Israel. Hamas menangkap 18 orang mata-mata Israel dan menghukum mati mereka, sesudah tiga orang komandan Brigade al-Qassam tewas,"tambahnya. afgh/fic/voa-islam.com