BEIRUT, LIBANON (voa-islam.com) - Cabang Al-Qaidah di Suriah, Jabhat Al-Nusrah dan para pejuang Islam lainnya telah merebut kontrol perlintasan perbatasan di garis yang memisahkan Suriah dari Dataran Tinggi Golan yang dijajah Zionis Yahudi, sebuah kelompok aktivis mengatakan hari Rabu (27/8/2014).
Para mujahidin, yang telah bersumpah untuk membebaskan wilayah itu, merebut pos Qunaitra di sisi Suriah dari pasukan yang setia kepada bashar Al-Assad setelah pertempuran sengit, Kata Obeservatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris.
Stephane Dujarric, seorang juru bicara PBB mengatakan, pasukan penjaga perdamaian belum dapat mengkonfirmasi apakah para mujahidin telah merebut perbatasan tersebut ketika pertempuran masih berlangsung di salah satu pintu gerbang perbatasan tersebut.
Perlintasan itu dipantau oleh PBB, yang mengawasi lalu lintas antara dua negara. Jarak antara pos kedua negara sekitar 200 meter.
Selama pertempuran, dua warga Yahudi, seorang tentara dan seorang warga sipil, terluka oleh peluruh nyasar, keduanya di Dataran Tinggi Golan.
Militer Zionis Yahudi membalas dengan menembakkan artileri pada dua posisi militer Suriah, kata militer Zionis.
Ini merupakan tumpahan kekerasan terbaru dari tiga tahun konflik Suriah.
Dujarric melaporkan" pertempuran sengit terjadi antara pasukan Suriah dan mujahidin di wilayah Qunaitra," menambahkan bahwa beberapa mortir telah menghantam dekat posisi PBB namun tidak ada korban akibat insiden itu. (st/tds)