GAZA CITY (voa-islam.com) - Ribuan pejuang Jihad Islam berparade di Kota Gaza, menunjukan kekuatan mereka, sesudah tiga hari gencatan senjata, yang mengakhiri perang berdarah antara Zionis-Israel dan Hamas di Gaza, Jum'at, 29/8/2014.
Para pejuang Jihad Islam berpawai dengan mengenakan seragam militer dan membawa senapan serbu dan senjata ringan lainnya. Diantara para pejuang Jihad Islam itu, menunjukan beberapa senjata, dan mengangkat berbagai jenis senjata mereka tinggi-tinggi, termasuki roket yang ditembakkan ke Israel, selama perang 50 hari yang berakhir pada hari Selasa lalu.
Israel "tidak bisa menang di Gaza," kata juru bicara, yang dikenal sebagai Abu Hamza. "Ini adalah saatnya kepunahan dan kekalahan Zionis dalam menghadapi setiap tentara umat kita (negara Muslim)." "Kami menegaskan kesucian perlawanan dan perjuangan bersenjata kami, dan ketaatan kita untuk itu melawan Zionis," tambah Abu Hamza.
"Kami belum berhenti membuat senjata, bahkan selama pertempuran, dan kami akan melipatgandakan usaha kita ... untuk mempersiapkan tahap berikutnya, yang kami harap akan menjadi pertempuran untuk kebebasan."
Israel menginginkan demiliterisasi lengkap Gaza.
Jihad Islam dan para pejuang dari Hamas, penguasa de facto di Gaza, serta militan Palestina lainnya menembakkan lebih dari 4.500 roket ke negara Yahudi selama konflik, yang meletus pada tanggal 8 Juli. Banyak yang dicegat dan sejumlah besar jatuh di tanah terbuka, namun serangan menewaskan enam warga sipil di sisi Israel.
Enam puluh lima tentara Israel juga tewas dalam konflik, di mana lebih dari 2.100 warga Palestina tewas. Jihad Islam juga mengumumkan Jumat bahwa 121 pejuangnya tewas dalam konflik itu, dan Israel mengatakan menewaskan sedikitnya 900 militan secara total. afgh/aby/voa-islam.com