PAKISTAN (voa-islam.com) - Sebuah faksi baru pecahan dari Taliban Pakistan pada hari Jum'at (6/9/2014) menyambut baik pengumuman pemimpin tertinggi Al-Qaidah, Syaikh Ayman Al-Zawahiri atas peluncuran cabang baru tandzim jihad tersebut di wilayah Asia Selatan.
Ehsanullah Ehsan, juru bicara blok baru Taliban Pakistan, yang bernama Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP) Jamat-ul-Ahrar, memuji seruan Zawahiri.
"Kami menyambut baik pengumuman baru cabang anak benua (India) dari Al-Qaidah. Kami percaya bahwa cabang tersebut akan bekerja keras untuk pencapaian hak-hak Muslim di benua itu, "kata Ehsan dalam pesan yang diposting di Twitter dan Facebook.
Ehsan mengatakan hak-hak Muslim di wilayah tersebut hanya bisa dicapai melalui hukum syariah Islam dan pembentukan sebuah kekhalifahan.
Pemimpin tertinggi Al-Qaidah, Syaikh Ayman al Zawahri pada hari Rabu mengumumkan pembentukan tandzim Al-Qaidah cabang India mengatakan akan menyebar pemerintahan Islam dan "meninggikan bendera jihad" di benua itu.
Syaikh Zawahri menggambarkan pembentukan "Al-Qaidah di anak benua India" sebagai kabar gembira bagi umat Islam "di Burma, Bangladesh, Assam, Gujurat, Ahmedabad, dan Kashmir" dan mengatakan sayap baru itu akan menyelamatkan umat Islam di sana dari ketidakadilan dan penindasan.
Kepemimpinan tertinggi Al-Qaidah menunjuk Asim Umar, seorang ideolog Pakistan yang telah menghasilkan sejumlah seruan jihad secaa online, sebagai pemimpin cabang Al-Qaidah Asia Selatan yang baru saja dibuat.
Umar, yang profilnya kurang banyak diketahui secara publik, telah muncul di beberapa video online yang diproduksi oleh Al-Qaidah dan TTP.
TTP sekarang secara efektif terbagi menjadi dua faksi, satu dipimpin oleh Maulana Fazlullah, yang terpilih November lalu menyusul terbunuhnya mantan pemimpin sebelumnya, Hakimullah Mehsud dalam serangan pesawat tak berawak AS.
Kelompok pecahan Jamat-ul-Ahrar mengumumkan perpisahan pada hari Kamis dan menunjuk Omar Khalid Khorasani sebagai komandannya.
Khorasani sebelumnya memimpin sebuah faksi bernama Ahrar-ul-Hind, yang menyatakan tanggung jawab atas beberapa serangan selama periode gencatan senjata antara pemerintah dan Taliban Pakistan awal tahun ini, termasuk satu serangan di sebuah kompleks pengadilan Islamabad yang menewaskan 12 orang.
Analis percaya Khorasani memiliki hubungan yang kuat dengan Al-Qaidah dan Zawahiri. (an/aby)