HERAT, AFGHANISTAN (voa-islam.com) - Setidaknya 2 prajurit Tentara Nasional Afghanistan (ANA) tewas dan 13 lainnya hilang menyusul serangan oleh mujahidin Taliban di provinsi Herat, sementara dalam serangan terpisah, seorang polisi tewas dan lima lainnya terluka setelah mujahidin Taliban menyerang konvoi truk tangki pasokan NATO di provinsi Maidan Wardak.
Menurut pejabat keamanan setempat, mujahidin Taliban melancarkan serangan terhadap pos pemeriksaan keamanan di distrik Rabat-e-Sangi Ahad malam.
Juru bicara Korps Militer Zafar 207, Najibullah Jajeebi mengkonfirmasi laporan itu dan mengatakan insiden itu terjadi di daerah Chehl Dukhtar distrik Rabat-e-Sangi.
Sementara itu, laporan yang belum dikonfirmasi menunjukkan bahwa 13 tentara telah bergabung dengan grup Taliban dan telah membawa serta senjata dan amunisi mereka.
Kelompok Taliban belum berkomentar mengenai insiden tersebut sejauh ini.
Herat adalah salah satu provinsi yang relatif bergolak di mana kelompok-kelompok mujahidin anti-pemerintah aktif di sejumlah daerah-daerah terpencil dan sering melakukan serangan.
Sementara itu di tempat lain, mujahidin Taliban telah menyerang sejumlah truk tangki NATO yang membawa bahan bakar untuk pasukan pimpinan Amerika di provinsi Maidan Wardak di timur tengah Afghanistan.
Belasan tanker dibakar dalam serangan, yang terjadi di distrik Saydabad, sepanjang jalan Kabul-Kandahar, Senin.
Menurut pejabat setempat, seorang petugas polisi yang menjaga konvoi tewas dan lima lainnya terluka dalam serangan itu.
Taliban telah menyatakan bertanggung jawab atas serangan itu, mengatakan bahwa sebanyak 17 truk tangki bahan bakar.
Mujahidin Taliban sering menyerang truk yang membawa pasokan dari Pakistan ke pasukan pimpinan AS yang dikerahkan di Afghanistan. Pekan lalu, kelompok Taliban menyerang konvoi truk tangki bahan bakar NATO di bagian timur provinsi Nangarhar yang berbatasan Afghanistan Pakistan.
Taliban telah meningkatkan serangan terhadap pasukan pemerintah dan pasukan asing di Afghanistan. Kelompok ini telah bersumpah untuk meningkat serangan terhadap pasukan Afghanistan dan pasukan yang dipimpin AS, markas-markas mereka, misi diplomatik dan konvoi kendaraan sebelum penarikan pasukan asing pimpinan AS pada akhir tahun ini. (st/ptv,kp)