KABUL, AFGHANISTAN (voa-islam.com) - Pembom jibaku Taliban menyerang dua bus yang membawa tentara Afghanistan di Kabul hari Rabu (30/9/2014) pagi, menewaskan tujuh tentara dan melukai 21 lainnya.
Serangan Rabu, yang terjadi sehari setelah penandatanganan perjanjian keamanan antara pemerintah Afghanistan dan AS, melibatkan dua pelaku bom jibaku yang menargetkan bus yang membawa pasukan Afghanistan di ibukota negara.
Penyerang pertama menghantam bus berisi petugas Tentara Nasional Afghanistan di barat Kabul, menewaskan tujuh orang dan melukai 15 lainnya, kata kepala polisi investigasi kriminal Mohammad Farid Afzali.
Penyerang kedua, yang juga berjalan kaki, meledakkan dirinya di depan sebuah bus di timur laut Kabul, melukai sedikitnya enam personil tentara, kata Afzali.
Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid menyatakan bertanggung jawab atas serangan tersebut, mengatakan perjanjian keamanan antara Afhanistan dan Amerika yang baru saja ditandatangai hanya memotivasi kelompok itu dan memberi Taliban "semangat lebih" untuk melawan musuh.
"Mereka harus memberikan lebih banyak pengorbanan untuk membuat tanah air mereka bebas," kata Mujahid, mengacu pada pejuang Taliban.
Dalam pernyataan terpisah kepada media, Taliban mengecam Perjanjian Keamanan Bilateral sebagai "plot Amerika" dan mengatakan bahwa "dokumen palsu seperti tidak akan pernah membendung jihad yang sah.
Di bawah perjanjian keamanan, bersama dengan kesepakatan terpisah yang ditandatangani dengan NATO, sekitar 10.000 tentara Amerika dan beberapa ribu lebih dari negara-negara NATO lainnya akan tinggal untuk melatih dan menasihati pasukan Afghanistan setelah misi tempur internasional berakhir pada 31 Desember nanti.
Lebih dari satu dekade setelah pasukan AS membantu menggulingkan Taliban dari kekuasaan mereka yang sah, Afghanistan masih berperang dengan kelompok mujahidin, yang secara teratur melakukan serangan, terutama menargetkan pasukan keamanan. (st/tds)