KHANDAHAR (voa-islam.com) - Dua orang yang ditangkap Amerika Serikat dan diklaim sebagai dua komandan Taliban, Ahad (12/10/2014) ternyata keduanya bukan komandan Taliban dan tidak sedang terkait kegiatan politik apapun, seperti statemen yang dirilis oleh Imarah Islam, Sabtu (18/10/2014).
Keduanya ditangkap oleh Amerika saat pulang dari kunjunggan ke Qatar menggunjungi keluarga mereka yang telah dibebaskan dari tahanan Guantanamo beberapa bulan yang lalu sebagai pertukaran tawanan dengan tentara AS yang tertawan.
"Anas Haqqani adalah putra bungsu dari yang dihormati Al-Haj Mawlawi Jalaluddin Haqqani dan merupakan Talib-ul-ilm (mahasiswa) di tahun terakhir studi yang tidak memiliki afiliasi dengan gerakan politik saat ini. Memanfaatkan liburan dari studinya berikut libur Idul Adha, ia memulai kunjungan pertamanya ke luar negeri untuk memenuhi undangan dari tahanan Guantanamo yang dibebaskan oleh keluarga Mawlawi Muhammad Nabi Umari (mantan tahanan Guantanamo)." kata Imarah Islam dalam statemennya sebagaimana dikutip dari Voice of Jihad, Ahad (19/10/2014).
"Qari Abdul Rasheed Umari adalah anak dari Muhammad Umar dan juga adik dari Mawlawi Muhammad Nabi Umari juga ikut pada kunjungan untuk bertemu saudaranya yang telah dibebaskan." tambahnya.
"Ketika dalam perjalanan kembali ke rumah pada tanggal 12 Oktober setelah menghabiskan sekitar satu minggu keduanya ditangkap oleh pasukan Amerika di Bahrain dan mereka (berdua) dikirim kembali ke Qatar dan kemudian diserahkan ke Kabul melalui Uni Emirat Arab." lanjutnya.
"Ketika dalam perjalanan kembali ke rumah pada tanggal 12 Oktober setelah menghabiskan sekitar satu minggu keduanya ditangkap oleh pasukan Amerika di Bahrain dan mereka (berdua) dikirim kembali ke Qatar dan kemudian diserahkan ke Kabul melalui Uni Emirat Arab." lanjutnya.
"Harus disebutkan bahwa perjalanan tersebut di atas terjadi di bawah pengawasan Amerika sebelum kedua pria itu diserahkan ke Kabul meskipun tahanan Guantanamo yang dibebaskan yakin bahwa kerabat mereka bisa mengunjungi mereka tanpa luka (tanpa diganggu)." jelasnya.
"Klaim rezim Kabul bahwa kedua pria tersebut adalah komandan militer Imaroh Islam dan telah ditahan dalam operasi yang kompleks di dalam negeri adalah kebohongan yang mutlak jauh dari kenyataan apapun." terangnya.
"Klaim rezim Kabul bahwa kedua pria tersebut adalah komandan militer Imaroh Islam dan telah ditahan dalam operasi yang kompleks di dalam negeri adalah kebohongan yang mutlak jauh dari kenyataan apapun." terangnya.
Imaroh Islam mengatakan bahwa tindakan Amerika Serikat tersebut akan membawa dampak yang sangat buruk bagi Amerika. (abuzaid/voa-islam.com)
Baca Juga:
Perwira Militer Pakistan Dr Tariq Ali Bergabung dengan Mujahidin Taliban
Pasukan Penjajah AS-NATO Terus Berjatuhan di Afghanistan
10 Tentara Amerika Serikat Kembali Tereliminasi di Afghanistan
19 Tentara AS jadi Korban Serangan Mujahidin Imaroh Islam