BERNGHAZI, LIBYA (voa-islam.com) - Pemimpin mujahidin Ansar al-Sharia Libya, Mohammed Al-Zahawi diberitakan telah meninggal di Turki karena luka-luka yang dia derita akibat serangan udara di kota timur Libya, Benghazi, Libya Herald melaporkan pada hari Rabu.
Sumber-sumber mengatakan kepada surat kabar itu bahwa mereka percaya pemimpin mujahidin itu telah meninggal di Turki Kamis lalu akibat luka-luka dalam serangan udara sebelumnya di kota terbesar kedua Libya, Benghazi, yang sebagian dikendalikan oleh kelompok di bawah pimpinanannya.
Zahawi pertama kali dibawa ke Ajdabiya di distrik Al-Wahat untuk pengobatan dan kemudian dipindahkan ke Misrata dengan ambulans, sebelum diterbangkan ke Turki di mana ia kemudian meninggal, harian Libya itu melaporkan.
Ansar al-Sharia, koalisi Salafi dan terbentuk selama perang yang menggulingkan diktator Muammad Khadafi telah mereka menyatakan niat mereka untuk mendirikan negara Islam di Libya.
Ansar al-Sharia belum merilis konfirmasi resmi meninggalnya Zahawi dan itu bukan yang pertama kalinya pemimpin kelompok jihad itu secara salah dilaporkan telah terbunuh.
Pada bulan Juni, Zahawi dilaporkan tewas dalam pertempuran dekat Bouatni di Benghazi, namun para pejabat di Rumah Sakit Jalaa kota kemudian melaporkan bahwa ia hanya terluka di leher.
Zahawi lahir pada tahun 1968 dan menjadi tahanan di bawah mantan diktator Muammar Khadafi. Dia dikatakan telah menjadi musisi di masa mudanya namun kemudian berubah menjadi mujahid dan menjadi terkenal secara internasional karena diduga memimpin serangan terhadap Kedutaan Besar AS di Benghazi pada tanggal 11 September 2012 yang menewaskan Duta Besar AS Chris Stevens dan tiga staf kedutaan lainnya.
Dua hari sebelum serangan udara tersebut - yang mungkin atau tidak mungkin telah membunuhnya - Zahawi merilis sebuah pesan video online mengumumkan bahwa Ansar al-Syariah dan sekutunya di Benghazi Revolusioner Syura Council (BRSC) akan segera mengontrol semua kota di timur Libya tersebut.
Sejak Mei, telah terjadi pertempuran sengit antara BRSC dan pasukan yang setia kepada pemerintah dan jenderal pemberontak yang berbasis di Tobruk, Khalifa Haftar, yang telah melancarkan operasi yang dijuluki "Operasi Dignity" dengan maksud mendorong BRSC dari Benghazi.
Khalifa Haftar, jenderal nasionalis sekuler yang bersumpah untuk mengghancurkan dan mengusir mujahidin dari Libya khususnya Benghazi, telah meluncurkan serangkaian serangan udara berturut-turut terhadap posisi BRSC di kota itu, tetapi telah lama gagal untuk menang dalam pertempuran.
Sekitar 110 orang telah tewas sejak pasukan Haftar mulai serangan baru pada kota itu pekan lalu, dengan 11 tewas pada hari Rabu. Saksi melaporkan sejumlah tank dan kendaraan lapis baja telah memasuki kota pada Rabu malam menurut AFP. (st/lh)
Ket: Pemimpin kelompok mujahidin Ansar Al-Sharia Libya, Mohammed Al-Zahawi (paling kanan).