IDLIB, SURIAH (voa-islam.com) - Mujahidin yang berafiliasi dengan Al-Qaidah telah merebut benteng terakhir pejuang oposisi dukungan Barat di provinsi timurlaut Suriah, Idlib pada hari Sabtu (1/11/2014) setelah pertempuran berhari-hari, pejuang oposisi dan kelompok pemantau mengatakan.
Didukung oleh brigade-brigade Islam, Jabhat Al-Nusrah melakukan sebuah kampanye militer besar terhadap Front Revolusioner Suriah (SRF), yang dipimpin Jamal Ma'rouf, setelah menuduhnya korupsi dan bekerja untuk Barat melawan mereka. Ma'rouf merupakan seorang tokoh kunci dalam kelompok pejuang oposisi yang memerangi presiden Bashar Al-Assad.
Jabhat Al-NUsrah adalah afiliasi resmi Al-Qaidah di Suriah dalam perang sipil Suriah dan salah satu dari kelompok terkuat yang berjuang untuk menggulingkan Assad dari kekuasaan di Suriah.
Dalam beberapa hari terakhir, Jabhat Al-Nusrah merebut beberapa desa di wilayah Jabal Al-Zawiya di provinsi Idlib dan pada hari Sabtu mereka memasuki desa Deir Sonbol, markas dari Front Revolusioner, memaksa Ma'rouf untuk melarikan diri.
Lusinan pejuangnya membelot dan bergabung dengan Jabhat Al-Nusrah, itulah sebabnya kenapa kelompok itu menang, klaim Rami Abdul Rahman, kepala Observetorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia kepada Reuters.
Seorang mujahidin Jabhat Al-Nusrah mengkonfirmasi laporan tersebut, mengatakan bahwa "mereka meninggalkannya karena mereka tau dia salah dan pemimpi."
"Dia meninggalkan pejuangnya dalam pertempuran dan melarikan diri tadi malam. Kami mendengar mereka di radio meneriakkan "Abu Khaled (Jamal Ma'rouf) melarikan diri, Abu Khaled (Jamal Ma'rouf) melarikan diri, dia menambahkan. (st/Reuters)